Kemenko Perekonomian Sebut Otomasi akan Gantikan Tenaga Kerja Konvensional: Manusia
Reporter
Magang KJI
Editor
Grace gandhi
Rabu, 12 Juni 2024 21:00 WIB
Chairul menegaskan pendidikan formal maupun informal, semuanya perlu meningkatkan kemahiran untuk mencapai sasaran. “Angkatan kerja kita hampir 140 juta. Impact (dampak) dari potensi bonus demografi kita, yang puncaknya (pada) 2030,” katanya.
Menurut Chairul, produktivitas tenaga kerja mesti tumbuh, agar Indonesia bisa keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.
“Strateginya kita mulai dengan merevitalisasi pendidikan kita. Utamanya vokasi untuk saat ini. Tenaga kerja kita saat ini, kan masih banyak yang pendidikan menengah ke bawah,” ujarnya. Sehingga, menurut Chairul, saat ini hanya pendidikan kejuruan atau vokasi yang lebih siap kerja.
Chairul menyebut perlu ada satu pendekatan yang terekosistem dan kolaboratif. Dia mengajak pelaku usaha maupun industri untuk memberikan masukan agar bisa mengembangkan sumber daya yang tepat sehingga sesuai dengan kebutuhan industri.
“Dari tenaga kerjanya, juga harus kita siapkan untuk shifting. karena semua akan terjadi gitu, ya. otomatisasi di sini,” ucapnya.
MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN
Pilihan Editor: Ketua Fraksi PAN DIPR RI: PP Muhammadiyah Belum tentu Tolak Izin Konsesi Tambang