Bahlil Sebut Investasi di IKN Berjalan Bagus, Anggota DPR Pertanyakan Kabar Investor Asing Berebut
Reporter
Antara
Editor
Yudono Yanuar
Rabu, 12 Juni 2024 16:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa proses investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur tidak macet.
"Oh tidak ada masalah semuanya jalan kok, bagus," ucap Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 11 Juni 2024 merespons mundurnya kepala dan wakil kepala Otorita IKN (OIKN).
Ia mengatakan bahwa Presiden Jokowi menghargai pengunduran diri tersebut. Sementara untuk penggantinya, kata Bahlil, merupakan hak prerogatif Presiden.
"Jadi gini, pergantian kepemimpinan itu kan hak prerogatif presiden tetapi presiden juga menghargai ketika pembantunya mengundurkan diri. Jadi, kalau dia mundur bukan berarti IKN macet, masa macet, tidak benar itu," ujarnya.
Bahlil juga mengeklaim bahwa tidak ada keluhan dari investor pasca mundurnya kepala dan wakil kepala OIKN tersebut. Bahkan, kata dia, proses investasi di IKN bisa lebih cepat karena ditangani oleh Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang saat ini juga menjabat Plt. Kepala Otorita IKN.
"Tidak ada (keluhan). Malah mereka bersyukur bisa lebih cepat karena ditangani Pak Basuki," ucap Bahlil.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin (3/6) mengumumkan pengunduran diri Kepala OIKN Bambang Susantono dan Wakil OIKN Dhony Rahajoe. Pratikno mengaku tidak mengetahui alasan pengunduran diri keduanya.
Menindaklanjuti pengunduran diri tersebut, telah terbit Keputusan Presiden (Keppres) yang mengangkat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai Plt. Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt. Wakil Kepala Otorita IKN.
Presiden meminta Basuki dan Raja Juli menjamin percepatan pembangunan dengan sebaik-baiknya, sesuai visi pada rencana Nusa Rimba Raya dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI menyentil Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ihwal progres investasi di Nusantara. Pasalnya, hingga saat ini, belum ada investor asing yang menanamkan modal untuk proyek ibu kota baru di Kalimantan Timur tersebut.
Menurut anggota Fraksi PDIP, Harris Turino, situasi ini tidak sejalan dengan pernyataan Bahlil dalam rapat sebelumnya yang menyebut akan ada banyak investasi asing masuk IKN. “Tapi faktanya, sampai sekarang tidak ada satupun saya mendengar ada investasi asing yang sudah merealisasikan investasinya di IKN,” kata Haris dalam rapat kerja di Komisi VI DPR, Selasa, 11 Juni 2024.
Tak cuma investasi asing, Harris menilai investasi domestik juga masih terbatas sehingga proyek IKN masih mengandalkan APBN. Ia mencatat, sejak 2022 hingga tahun ini, sudah ada anggaran Rp 72,8 triliun yang digelontorkan untuk IKN. Artinya, dengan alokasi Rp 90,2 triliun dari APBN, anggarannya tersisa Rp 16 triliun pada 2025 mendatang. Padahal, pembangunan infrastruktur dasar belum selesai.
“Akibatnya, investor swasta apalagi asing akan sulit sekali menaruh dananya, kecuali kalau diinjak,” kata Haris. “Tapi apakah dengan cara seperti itu investasi akan didatangkan ke IKN? Bagaimana janji Bapak, (investasi) asing akan masuk dalam jumlah besar?”
Hal serupa juga disampaikan Anggota Komisi VI dari Fraksi PKS, Amin Ak, yang mempertanyakan kelanjutan minat investor asing yang sebelumnya sudah digembor-gemborkan pemerintah. Salah satunya, CEO Tesla Elon Musk yang ternyata datang bukan untuk berinvestasi dengan kendaraan listriknya, malah untuk layanan Starlink. “Apakah calon investor dalam negeri dengan konsorsiumnya, misalnya, juga mau ada realisasi atau cuma ada di berita-berita saja?” tanya Amin Ak.
Merespons pertanyaan tersebut, Bahlil Lahadalia mengakui belum ada penanaman modal asing (PMA) yang masuk Ibu Kota Nusantara atau IKN. Sejauh ini, investasi yang pembangunannya sudah dimulai masih berasal dari penanaman modal dalam negeri alias PMDN.
Bahlil mengatakan, investasi asing belum masuk ke proyek ibu kota baru karena pembangunan tahap pertama belum rampung. Namun, ia mengklaim investor asing sudah berkomunikasi dan mempertanyakan kapan bisa memulai menanam modal di IKN. “Tapi, kita katakan bahwa setelah 17 Agustus, baru kita lihat,” kata Bahlil.
Jokowi: yang Antre Banyak
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim banyak investor yang antre untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN). Kepala negara menyatakan perkembangan pembangunan IKN berjalan dengan baik ditandai semakin banyaknya investasi yang masuk.
"Sebetulnya memang yang antre banyak tapi perlu juga diverifikasi, perlu disaring sesuai dengan kebutuhan yang ada di Ibu Kota Nusantara," kata Jokowi di Sumbu Kebangsaan, Kawasan IKN, Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu, 17 Januari 2024, dikutip dari keterangan tertulis Sekretariat Presiden.
Jokowi melakukan peninjauan dan peletakan batu pertama sejumlah infrastruktur di IKN sepanjang hari ini. Ada tiga kategori proyek yang Jokowi resmikan – badan usaha milik negara (BUMN), swasta, dan lembaga negara.
Groundbreaking sesi empat ini mencakup proyek seperti Nusantara Logistics Hub and Services, Masjid Negara, Gedung Otorita, Hotel Jambuluwuk, Memorial Park, Studio Radio Republik Indonesia dan Gedung Kantor Lembaga Penjamin Simpan.
Dalam keterangannya Jokowi mencontohkan Hotel Jambuluwuk Nusantara yang baru di-groundbreaking pada hari ini sebagai contoh positif investasi IKN. Total investasi dari hotel ini disebut mencapai sekitar Rp 300 miliar dengan kapasitas sekitar 200 kamar.
ANTARA | RIRI RAHAYU | DANIEL A FAJRI
Pilihan Editor BPK Temukan Dugaan Penyimpangan Terkait Perjalanan Dinas Senilai Rp39 Miliar