Pelemahan Rupiah Berlanjut, Pagi Dibuka Melorot: Investor Tunggu Rilis Data Inflasi Inti AS

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 12 Juni 2024 12:37 WIB

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu diperkirakan berlanjut melemah di tengah pasar menunggu rilis data inflasi inti Amerika Serikat (AS) pada Mei 2024

Pada awal perdagangan pagi, rupiah dibuka merosot 12 poin atau 0,07 persen menjadi Rp 16.303 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.291 per dolar AS.

"Pelemahan rupiah masih berlanjut sejalan dengan tensi dari eksternal yang meningkat," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada Antara di Jakarta, Rabu, 12 Juni 2024.

Saat ini, investor sedang menunggu rilis data inflasi inti AS pada Mei 2024 yang diperkirakan akan menurun menjadi 3,5 persen year on year (yoy) pada Mei 2024 dari 3,6 persen yoy pada April 2024.

Para pelaku pasar juga akan mengantisipasi hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juni 2024 untuk mengetahui arah kebijakan bank sentral AS atau The Fed selanjutnya.

Pada FOMC Juni 2024 diperkirakan bank sentral AS masih akan menahan Fed Funds Rate (FFR) pada kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen.

Berdasarkan perkiraan pasar, penurunan suku bunga bank sentral AS, FFR, pertama pada 2024 baru akan terjadi pada November 2024 dengan probabilitas penurunan sebesar 46,1 persen dan penurunan kedua pada Desember 2024 dengan probabilitas sebesar 40,9 persen.

Selanjutnya: Penundaan penurunan FFR terjadi akibat masih tingginya inflasi AS....

<!--more-->

Penundaan penurunan FFR terjadi akibat masih tingginya inflasi AS yang sulit turun menuju target bank sentral AS yang sebesar 2 persen.

Pada Mei 2024, tingkat pengangguran AS naik menjadi 4 persen dari 3,9 persen dan jumlah non-farm payrolls pada Mei 2024 meningkat melebihi ekspektasi, mencapai 272 ribu pada Mei 2024 dari 165 ribu pekerjaan pada April 2024.

Data terbaru AS terkait ketenagakerjaan menggeser ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, para investor masih menunggu FOMC Juni 2024 dan rilis terbaru Fed Guidance.

Reny menuturkan aliran dana asing masih terus keluar dari pasar Indonesia dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih berlanjut. Dari domestik, musim pembayaran dividen masih mendorong meningkatnya permintaan dolar AS.

Dalam jangka pendek, ia memproyeksikan rupiah akan cenderung bergerak ke kisaran Rp 16.100 per dolar AS hingga Rp 16.300 per dolar AS.

Sementara itu pada perdagangan hari ini, ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 16.260 per dolar AS sampai dengan Rp 16.315 per dolar AS.

Pilihan Editor: Bahlil Mengeluh Anggaran Kementerian Dipangkas Sri Mulyani: Lebih Rendah dari Camat DKI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Siasati Utang Rp 800 T di Tahun Pertama Prabowo, Kemenkeu Bakal Lakukan Refinancing

1 hari lalu

Siasati Utang Rp 800 T di Tahun Pertama Prabowo, Kemenkeu Bakal Lakukan Refinancing

Kementerian Keuangan berencana membayar utang jatuh tempo sebesar Rp 800 triliun tahun depan dengan refinancing.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

1 hari lalu

Bank Indonesia Sebut Rp 9,73 T Modal Asing Keluar RI, Premi CDS Naik

Bank Indonesia melaporkan capital outflow sebanyak Rp9,73 triliun pada 23 - 26 September 2024. Premi CDS tercatat naik sebesar 67,36 basis poin (bps).

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

1 hari lalu

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia Lanjutkan Kerja Sama, Bisa Saling Tukar Mata Uang hingga Rp 82 Triliun

Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia memperbarui perjanjian pertukaran bilateral dalam mata uang lokal. Kedua bank sentral bisa bertukar rupiah dan ringgit hingga Rp82 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

1 hari lalu

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie bisa terancam pailit. Sebanyak 12 kreditur menagih utang sebesar Rp 8,79 triliun.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat 40 Poin Jumat Ini, Diprediksi Bakal Meneruskan Tren Penguatan Senin Depan

1 hari lalu

Rupiah Menguat 40 Poin Jumat Ini, Diprediksi Bakal Meneruskan Tren Penguatan Senin Depan

Rupiah menguat 40 poin Rp 15.125 terhadap dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan Jumat, 27 September 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Semakin Sulit dan Marak PHK, Kelas Menengah Rentan Miskin Makan dari Tabungan

1 hari lalu

Ekonomi Semakin Sulit dan Marak PHK, Kelas Menengah Rentan Miskin Makan dari Tabungan

Kondisi perekonomian yang semakin sulit dan maraknya PHK menyebabkan banyak kelas menengah rentan miskin. Mereka bertahan hidup dari sisa tabungan.

Baca Selengkapnya

BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

1 hari lalu

BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

BI mengajak investor China memanfaatkan peluang investasi di Indonesia pada proyek strategis pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal.

Baca Selengkapnya

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

1 hari lalu

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

Bank Indonesia mengajak para investor di China untuk memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Profil Delonix Group, Investor Cina yang jadi Perintis Investasi Asing di IKN

2 hari lalu

Profil Delonix Group, Investor Cina yang jadi Perintis Investasi Asing di IKN

Investor asal Cina, Delonix Group, kucurkan dana senilai Rp 500 miliar untuk pembangunan kawasan mixed up di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Investor Vietnam Tinjau Calon Lahan Industri Susu Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

2 hari lalu

Mentan Ajak Investor Vietnam Tinjau Calon Lahan Industri Susu Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Mentan Andi Amran Sulaiman ajak investor Vietnam meninjau lahan yang akan digunakan untuk industri susu pemasok program makan bergizi gratis Prabowo.

Baca Selengkapnya