Pengamat Ekonomi: Perputaran Uang Prostitusi Online Rusak Fudamental Ekonomi
Reporter
Magang KJI
Editor
Aisha Shaidra
Senin, 10 Juni 2024 14:31 WIB
![](https://statik.tempo.co/data/2024/06/08/id_1308725/1308725_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi, Yanuar Rizky menilai perputaran uang dari prostitusi online tidak sesuai dengan tujuan kebijakan ekonomi. Sehingga menurut Yanuar, pemeirntah harus menangani masalah tersebut dengan menghadirkan solusi. "Pemerintah harus kembali pada tujuan dari kebijakan ekonomi dan perencanaan ekonomi adalah menciptakan lapangan kerja," ujar Yanuar Rizky dalam sebuah podcast yang diunggah akun YouTube PPATK Indonesia pada 7 Juni 2024.
Bagi Yanuar, permasalahan prostitusi online tidak jauh berbeda dengan permasalahan online lainnya seperti judi online atau pinjaman online. Ada perputaran uang yang tidak sedikit dari bisnis underground seperti ini.
Kini, Media sosial tak hanya digunakan sebagai sarana mempertemukan orang yang hendak bertransaksi. Lebih dari itu, media sosial kini memungkinkan terjadinya kegiatan prostitusi secara online. "Angka perputaran uang dari prostitusi tak hanya diisi oleh prostitusi fisik, melainkan juga prostitusi online melalui video call atau telepon seksual dan lain-lain," ucap Yanuar.
Digitalisasi, menurut Yanuar memang memunculkan profesi baru seperti konten kreator. Baiknya, di satu sisi, bisa menghadirkan lapangan kerja baru di sektor pekerja informal yang akan meningkatkan konsumsi masyarakat dan menopang pertumbuhan ekonomi. "Orang kan selalu bilang, di Indonesia ini mana ada krisis? mall penuh, anak anak milenial dan gen-z handphone apa aja dibeli, konsumsi kita dibeli," ujar dia.
Selain itu, menurut Yanuar, konten kreator yang berkaitan dengan prostitusi belakangan juga bermunculan. Hal semacam ini yang menurutnya tidak bisa dibiarkan. Ada pertumbuhan ekonomi ditopang dari peningkatan konsumsi memang baik, tapi menurut dia, kalau pertumbuhannya terjadi di bisnis-bisnis underground economy seperti prostitusi online, hal itu bakal berdampak pada hilangnya fudamental ekonomi.
"Jadi sebetulnya fenomena ini menunjukan udah high alert bahwa ekonomi kita ini sudah harus melakukan restrukturisasi, memperbaiki lagi fondasi struktur ekonominya, baik itu sektor manufakturnya atau sektor jasanya" tuturnya.
Menurut mantan komisaris independen Pupuk Indonesia ini, ekonomi harus tumbuh tanpa bergantung pada bisnis underground seperti prostitusi online. Indonesia, menurut dia bisa meningkatkan market share sektor pertanian. "Kita selalu membanggakan GDP kita masuk G-20, tetapi sektor pertaniannya turun, underground economy-nya naik. Ini menurut saya tidak bisa dibenarkan. Secara fudamental salah."
MAULANI MULIANINGSIH (MAGANG)