Ini Mitos dan Fakta Reksa Dana yang Perlu Diketahui Investor Pemula

Reporter

Ilona Estherina

Editor

Agung Sedayu

Minggu, 9 Juni 2024 21:32 WIB

Suasana penutupan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai salah satu instrumen investasi yang popular di masyarakat, reksa dana sangat direkomendasikan bagi investor pemula. Fund Growth Specialist PT Indo Premier Sekuritas, Muhammad Arie Fadhlillah mengatakan reksa dana dapat menjadi pilihan bagi yang ingin berinvestasi di pasar modal tanpa perlu mengelola investasi mereka secara langsung. Meski demikian terdapat beberapa mitos dan kesalahpahaman yang sering berkembang seputar reksa dana.

Dengan mengetahui mitos dan fakta, investor dapat membuat keputusan yang lebih tepat, mengelola ekspektasi secara realistis dan menghindari kerugian yang tidak perlu. Pengetahuan diperlukan dalam membuat keputusan investasi. “Selain itu, investor dapat mengoptimalkan portofolio dengan memilih reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko, serta menghindari biaya yang tidak perlu,” ujarnya lewat pernyataan tertulis dikutip Ahad, 9 Juni 2024.

Fadhlil menyebutkan lima mitos dan fakta seputar reksa dana yang wajib diketahui investor, di antaranya, tidak cocok untuk pemula karena dianggap terlalu rumit. Padahal faktanya reksa dana justru sering direkomendasikan untuk pemula karena menawarkan diversifikasi dan dikelola oleh profesional.

Mitos kedua adalah tidak bisa ditarik kapan saja. Ada anggapan uang yang diinvestasikan dalam reksa dana tidak bisa ditarik sebelum jangka waktu tertentu, faktanya sebagian besar reksa dana bersifat likuid. Artinya investor dapat menjual kembali unit mereka kapan saja. Namun, investor memang perlu memperhatikan ketentuan tertentu seperti biaya penjualan kembali atau periode penguncian untuk jenis reksa dana tertentu.

Selanjutnya adalah anggapan bahwa investasi ini tidak aman. Faktanya, Fadlillah mengatakan reksa dana adalah produk investasi yang diatur dan diawasi ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan, sehingga memiliki kerangka kerja yang dirancang untuk melindungi investor. “Selain itu, reksa dana juga dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional dengan pengetahuan dan pengalaman mumpuni dalam mengelola portofolio investasi,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Anggapan keliru lain adalah reksa dana hanya dapat diakses oleh orang-orang kaya atau mereka yang memiliki modal besar. Faktanya reksa dana tersedia untuk berbagai jenis investor dan terjangkau untuk semua orang. Ada beberapa perusahaan dengan manajer investasi semisal IPOT Fund yang dimiliki Indo Premier Sekuritas, dengan dana Rp 100.000 saja sudah bisa mulai investasi.

Terakhir ada anggapan kalau reksa dana berbiaya sangat tinggi, padahal mudah dan sangat terjangkau dan bisa bebas biaya pemesanan dan penjualan kembali unit penyertaan.

Dihimpun dari laman Otoritas Jasa Keuangan, investasi memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya seperti, dikelola ahli, risiko minimal, hingga transparansi. Manajer Investasi wajib memberitahukan kepada Investor risiko-risiko yang dihadapi serta biaya-biaya yang dikenakan pada Investor.

Kekurangan atau risikonya adalah berkurangnya nilai unit karena efek-efek yang dikelola oleh Manajer Investasi pada Reksa Dana juga dapat mengalami penurunan nilai investasinya, yang dipengaruhi oleh perkembangan pasar uang dan pasar modal. Pengelolaan yang buruk oleh manajer juga membuat Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit Reksa Dana menurun.

Pembelian Reksa Dana dapat dilakukan secara langsung melalui perusahaan Manajer Investasi yang menerbitkan dan mengelola Reksa Dana atau bisa melalui Bank yang bertindak sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana atau APERD. Calon Investor harus memiliki rekening dan diwajibkan untuk melakukan pertemuan dengan pihak Manajer Investasi minimal 1 kali.

Pilihan Editor: PP Muhammadiyah Akan Tarik Seluruh Dananya dari BSI, Ini Respons BSI

Berita terkait

Kimia Farma Rugi Rp421 Miliar hingga September 2024, Bengkak 137,9 Persen

1 hari lalu

Kimia Farma Rugi Rp421 Miliar hingga September 2024, Bengkak 137,9 Persen

PT Kimia Farma (Persero) Tbk mencatat rugi tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp421 miliar per 30 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Sebut Akan Lelang 6 Blok Migas Menjelang Akhir Tahun

2 hari lalu

Kementerian ESDM Sebut Akan Lelang 6 Blok Migas Menjelang Akhir Tahun

Kementerian ESDM tidak menjelaskan blok migas yang akan dilelang tersebut.

Baca Selengkapnya

P3PD Bantu Kepala Desa Kutuh Susun Peraturan Desa tentang Retribusi untuk Investor di Sektor Pariwisata

2 hari lalu

P3PD Bantu Kepala Desa Kutuh Susun Peraturan Desa tentang Retribusi untuk Investor di Sektor Pariwisata

Kepala Desa Kutuh berencana membuat peraturan desa terkait retribusi untuk investor dan pelaku usaha di sektor pariwisata. Ilmu ini diperoleh setelah mengikuti pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa atau P3PD.

Baca Selengkapnya

P3PD Libatkan Warga Desa Susun Desain Tata Ruang, Bukan Sekadar Lihat Investor

2 hari lalu

P3PD Libatkan Warga Desa Susun Desain Tata Ruang, Bukan Sekadar Lihat Investor

Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa atau P3PD membuat Desa Sambirejo punya desain tata ruang, dan memetakan berbagai potensi yang dimiliki.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jateng Tawarkan 17 Peluang Investasi Kepada Investor

5 hari lalu

Pemprov Jateng Tawarkan 17 Peluang Investasi Kepada Investor

Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan menawarkan 17 peluang investasi kepada investor.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Anggap Kabinet Gemuk Prabowo Membuat Masing-Masing Menteri Lebih Fokus

10 hari lalu

Bos BCA Anggap Kabinet Gemuk Prabowo Membuat Masing-Masing Menteri Lebih Fokus

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA, Jahja Setiaatmadja, buka sura soal Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

BEI Optimistis Proyeksi Total Aset Perseroan 2025 Capai Rp7 Triliun

10 hari lalu

BEI Optimistis Proyeksi Total Aset Perseroan 2025 Capai Rp7 Triliun

BEI memproyeksikan posisi Total Aset Perseroan akan mencapai Rp7 triliun dengan total ekuitas lebih dari Rp 6 triliun pada akhir tahun 2025.

Baca Selengkapnya

BEI Proyeksikan Peningkatan Pendapatan 2025 Capai Rp1,78 Triliun

11 hari lalu

BEI Proyeksikan Peningkatan Pendapatan 2025 Capai Rp1,78 Triliun

BEI memproyeksikan terjadinya pertumbuhan sebesar 9,01 persen pada pendapatan di tahun 2025 atau diperkirakan menyentuh angka Rp1,78 triliun.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Beberkan Target Prabowo Subianto soal IKN: Fokus Melakukan Percepatan

15 hari lalu

Basuki Hadimuljono Beberkan Target Prabowo Subianto soal IKN: Fokus Melakukan Percepatan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono blak-blakan soal target presiden terpilih Prabowo Subianto terkait dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dua Politisi Top Lulus SKSG UI tapi Bahlil Lebih Disorot Dibanding Hasto, Sri Mulyani akan Tambah Kuota Rumah KPR Masyarakat Berpenghasilan Rendah

15 hari lalu

Terpopuler: Dua Politisi Top Lulus SKSG UI tapi Bahlil Lebih Disorot Dibanding Hasto, Sri Mulyani akan Tambah Kuota Rumah KPR Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Dua politisi top sama-sama meraih gelar doktor di Sekolah Kajian Strategic dan Global (SKSG) UI, Bahlil Lahadila dan Hasto Kristiyanto.

Baca Selengkapnya