LPS Pertahankan Suku Bunga Penjaminan

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 28 Mei 2024 13:54 WIB

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. TEMPO/Amelia Rahima Sari

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS memutuskan mempertahankan suku bunga penjaminan simpanan di bank umum dan bank perekonomian rakyat (BPR). Tingkat bunga penjaminan ini berlaku efektif mulai 1 Juni hingga 30 September 2024 mendatang.

“RDK (Rapat Dewan Komisioner) LPS menetapkan untuk mempertahankan tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum dan BPR serta simpanan valas," kata Ketua Dewan komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, dalam konferensi pers di Kantor LPS kawasan SCBD pada Selasa, 28 Mei 2024.

Dengan demikian, tingkat bunga penjaminan di bank umum tetap 4,25 persen dan 6,75 persen di BPR. Sementara untuk valuta asing atau valas, berlaku tingkat bunga sebesar 2,25 persen.

Dia menuturkan, tingkat bunga ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan terhadap perkembangan kondisi ekonomi dan perbankan. Hasil observasi dan evaluasi terkini LPS terhadap kinerja ekonomi dan perbankan menunjukkan beberapa hal. Pertama, pemulihan pertumbuhan ekonomi global berlanjut, kendati masih diwarnai risiko ketidakpastian.

"Beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai antara lain dampak perlambatan pemulihan ekonomi yang terjadi di beberapa negara, eskalasi konflik geopolitik kawasan, serta pergeseran timing dan besaran kontraksi kebijakan moneter bank sentral utama dunia yang rentan memicu volatilitas di pasar keuangan," katanya.

Advertising
Advertising

Keuangan, kata Purbaya, kinerja ekonomi domestik masih solid, didukung sisi konsumsi dan investasi yang terjaga. Hal ini terjamin antara lain dari satu PMI manufaktur yang terus berada pada zona ekspansi. Selain itu, indikator konsumsi yang masih positif antara lain penjualan semen, eceran, dan sepeda motor yang tumbuh positif, dan neraca perdagangan yang melanjutkan tren surplus.

"Namun demikian, optimisme tersebut perlu tetap diikuti kehatian-kehatian terhadap dampak negatif, risiko eksternal yang masih tinggi."

Dia menyebut, LPS secara berkelanjutan terus melakukan pemantauan atas tren suku bunga simpanan terpangkan nasional. Baik yang berdenominasi rupiah maupun valas.

Pilihan Editor: Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Berita terkait

Krom Bank Luncurkan Fitur QRIS

2 hari lalu

Krom Bank Luncurkan Fitur QRIS

PT Krom Bank Indonesia Tbk. meluncurkan fitur pembayaran QR Code atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada aplikasi Krom.

Baca Selengkapnya

BCA Finance dan BCA Multi Finance akan Merger, Perkuat Pembiayaan Otomotif

2 hari lalu

BCA Finance dan BCA Multi Finance akan Merger, Perkuat Pembiayaan Otomotif

Dua anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), PT BCA Finance dan PT BCA Multi Finance, akan merger untuk memperkuat pembiayaan otomotif.

Baca Selengkapnya

Prabowo Diminta Fokuskan APBN untuk Counter-Cycle Policy, Buntut Situasi Ekonomi Global

8 hari lalu

Prabowo Diminta Fokuskan APBN untuk Counter-Cycle Policy, Buntut Situasi Ekonomi Global

Presiden terpilih Prabowo Subianto diminta memfokuskan APBN untuk counter-cycle policy. Buntut situasi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

OJK Optimistis Target Penyaluran Kredit Perbankan di 2024 Bisa Tercapai

9 hari lalu

OJK Optimistis Target Penyaluran Kredit Perbankan di 2024 Bisa Tercapai

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae optimistis proyeksi penyaluran kredit di tahun 2024 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Rupiah Sore Ini Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Kembali Naik di Rentang 16.320 - Rp 16.400

9 hari lalu

Rupiah Sore Ini Ditutup Menguat, Analis Prediksi Besok Kembali Naik di Rentang 16.320 - Rp 16.400

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pada perdagangan sore ini, Selasa, 25 Juni 2024, mata uang rupiah ditutup menguat 19 poin di level Rp 16.375 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Prediksi Tahun Ini The Fed Hanya Akan Menurunkan Suku Bunga Satu Kali

10 hari lalu

Sri Mulyani Prediksi Tahun Ini The Fed Hanya Akan Menurunkan Suku Bunga Satu Kali

The Fed diprediksi hanya akan menurunkan suku bunga satu kali. Menteri keuangan Sri Mulyani sebut saat ini pasar keuangan global alami goncangan

Baca Selengkapnya

Profil Dewan Syariah Nasional MUI yang Mengharamkan Short Selling dalam Bursa Efek Indonesia

10 hari lalu

Profil Dewan Syariah Nasional MUI yang Mengharamkan Short Selling dalam Bursa Efek Indonesia

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengharamkan short selling dalam perdagangan saham. Ini beberapa wewenang lainnya.

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah Usai RDG BI Umumkan Pertahankan Suku Bunga

14 hari lalu

Rupiah Melemah Usai RDG BI Umumkan Pertahankan Suku Bunga

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) pada perdagangan Kamis, ditutup melemah

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

14 hari lalu

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Dengan mempertahankan suku bunga acuan tersebut diharapkan inflasi berada dalam sasaran dan terkendali pada tahun ini dan 2025.

Baca Selengkapnya

Ada Sentimen Kenaikan BI Rate, Ini 3 Saham Rekomendasi Indo Premier Sekuritas

15 hari lalu

Ada Sentimen Kenaikan BI Rate, Ini 3 Saham Rekomendasi Indo Premier Sekuritas

Analis Indo Premier Seluritas mengimbau untuk memperhatikan sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi pasar, salah satunya potensi kenaikan BI rate.

Baca Selengkapnya