BI: Tren Konsumsi Produk Halal RI Tempati Posisi Kedua Dunia
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 28 Mei 2024 08:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P Joewono menyebutkan Indonesia masih menjadi pasar global untuk produk halal, dengan nilai impor produk halal yang lebih besar daripada nilai ekspor.
Doni dalam acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2024 di Batam, Senin mengatakan ekspor produk halal justru dilakukan oleh negara-negara seperti India, Amerika Serikat, dan Korea.
Ia menjelaskan berdasarkan data dari State of the Global Islamic Economy (SGIE), Indonesia berada di peringkat ketiga dalam indikator ekonomi syariah global. "Perputaran produk halal mencapai 1,4 triliun dolar AS, dan Indonesia menempati posisi kedua tren konsumsi produk industri halal," kata Doni di Batam, Senin, 27 Mei 2024.
Dengan begitu ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, dengan melibatkan seluruh masyarakat.
Selain itu, Doni mengatakan ketergantungan pada keuangan syariah yang masih terbatas pada perbankan syariah, sehingga diperlukan kesiapan masyarakat dalam menggunakan layanan keuangan syariah agar perbankan syariah dapat berfungsi optimal.
"Oleh karena itu, saya menghargai sekali pak gubernur ada koperasi pondok pesantren yang bisa mendorong ekonomi syariah akan tumbuh," kata Doni.
Ia menilai penguatan ekosistem terhadap produk halal di Indonesia juga menjadi salah satu tantangan dalam meningkatkan ekonomi syariah.
Sebelumnya, BI Provinsi Kepulauan Riau melibatkan sekitar 112 UMKM unggulan dalam FESyar Regional Sumatera 2024 yang dilaksanakan di Batam, mulai 27 Mei hingga 2 Juni 2024.
Kepala BI Kepri Suryono di Batam, Senin mengatakan 112 UMKM unggulan tersebut merupakan UMKM binaan dari 13 kantor perwakilan BI di regional Sumatera. "Ada 112 UMKM unggulan yang hadir dalam acara ini, dari 13 kantor perwakilan yang ada di Sumatera," ujar dia.
Ia menyampaikan tema FESyar Sumatera 2024 adalah sinergi untuk memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi syariah Sumatera.
Pilihan Editor: Sertifikasi Halal UMK Diundur 2026, LPPOM Minta Sektor Hulu Diprioritaskan