Terkini: Garuda Minta Harga Tiket Pesawat Naik, Alasan Tesla Belum Mau Investasi di Indonesia

Reporter

Tempo.co

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 24 Mei 2024 12:15 WIB

Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 NG dengan tema Pikachu Pokemon. garuda-indonesia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini yang banyak mendapat perhatian pembaca adalah tentang Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra yang meminta supaya harga tiket pesawat dinaikkan. Alasannya, biaya perawatan dan operasional pesawat mahal.

Berita lain yang juga banyak dibaca adalah tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah memblokir hampir dua juta konten judi online. Kominfo menyatakan terus berupaya memutus akses konten jenis itu dalam platform digital dan situs web.

Berikutnya adalah berita mengenai pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas FITRA) Ervyn Kaffah yang mengungkap rendahnya kredibilitas anggaran untuk sektor air bersih dan sanitasi di daerah. Fenomena itu, kata dia, memiliki relevansi dengan tata kelola anggaran yang tidak mempertimbangkan kebutuhan perempuan miskin dan karakteristik wilayah pesisir.

Lalu berita tentang Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengungkapkan alasan CEO Tesla, Elon Musk, belum berinvestasi di Indonesia. Salah satu alasannya adalah persaingan dengan mobil listrik produksi Cina yang harganya lebih murah.

Berikut rangkuman berita terkini Tempo.co:

  1. Dirut Garuda Indonesia Ingin Tiket Pesawat Naik: Jangan Bandingkan dengan Penerbangan Internasional
Advertising
Advertising

PT Garuda Indonesia (Persero) berkukuh agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merevisi kebijakan tarif batas atas atau TBA tiket pesawat. Sebab, dalam waktu dekat ini Kemenhub berencana mengubah besaran TBA yang mempengaruhi harga tiket pesawat.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan revisi TBA harus dilakukan lantaran besarannya belum berubah sejak 2019. "Walaupun kami tahu enggak mudah, tapi akan tetap kami sampaikan kondisi nyatanya saja bahwa semua (harga) naik," ucapnya di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu, 22 Mei 2024.

Ia tak menampik kenaikan TBA tiket pesawat berpotensi menuai protes dari masyarakat. Namun, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak membandingkan harga tiket penerbangan domestik dengan penerbangan internasional.

Apalagi membandingkan dengan pelayanan, sehingga mereka menyimpulkan harga tiket pesawat mahal. Bagi masyarakat yang berpikir demikian, Irfan menjelaskan bahwa pesawat bukan moda transportasi utama, melainkan memang digunakan oleh kalangan tertentu yang terkadang juga memiliki kepentingan tertentu.

Ia berharap masyarakat dapat memahami jika pesawat membutuhkan ongkos yang mahal. "30 persen dari cost biaya kita tuh avtur. 30 persen sewa. 20 sampai 30 persen maintenance. Mau dibikin maintenance 0? bisa," ucapnya.

Berita lengkap bisa dibaca di sini.

Berita terkait

Traveloka Bagi Promo Payday, Ada Cashback hingga Rp250 Ribu untuk Pembelian Tiket Pesawat

15 jam lalu

Traveloka Bagi Promo Payday, Ada Cashback hingga Rp250 Ribu untuk Pembelian Tiket Pesawat

Traveloka bagi-bagi promo cashback untuk berbagai transaksi pembelian tiket pesawat hingga 30 September 2024.

Baca Selengkapnya

Dubes AS Temui Menkominfo Sebut Komitmen Kuat atas Potensi Ekonomi Digital RI

1 hari lalu

Dubes AS Temui Menkominfo Sebut Komitmen Kuat atas Potensi Ekonomi Digital RI

Menkominfo Budi Arie menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam sektor ekonomi digital, yakni sebesar US$800 miliar atau sekitar Rp 12.096,8 triliun.

Baca Selengkapnya

Bukan Hari Selasa, Ini Tips yang Perlu Diingat saat Berburu Tiket Pesawat Murah

2 hari lalu

Bukan Hari Selasa, Ini Tips yang Perlu Diingat saat Berburu Tiket Pesawat Murah

Untuk mendapatkan penawaran harga tiket pesawat terbaik dapat bergantung pada banyak faktor

Baca Selengkapnya

MA Tolak Kasasi Jaksa, Fatia dan Haris Azhar Tidak Mencemari Nama Luhut Soal Bisnis Tambang di Intan Jaya

2 hari lalu

MA Tolak Kasasi Jaksa, Fatia dan Haris Azhar Tidak Mencemari Nama Luhut Soal Bisnis Tambang di Intan Jaya

MA menguatkan putusan PN Jakarta Timur yang membebaskan Fatia Maulidiyanti dan Haris Azhar atas dakwaan pencemaran nama baik Luhut.

Baca Selengkapnya

Pria di Sumbar Kelola Judi Online Beromzet Rp 300 Juta per Bulan, Bagian dari Jaringan Kamboja

3 hari lalu

Pria di Sumbar Kelola Judi Online Beromzet Rp 300 Juta per Bulan, Bagian dari Jaringan Kamboja

Fajri Anugrah yang awalnya pemain kemudian ditawari jadi pengelola judi online. Dikendalikan dari rumah dan terhubung dengan jaringan Kamboja.

Baca Selengkapnya

Menpan RB Terbitkan Surat Edaran, ASN Main Judi Online Disanksi Berat

4 hari lalu

Menpan RB Terbitkan Surat Edaran, ASN Main Judi Online Disanksi Berat

Menurut Azwar Anas judi online sudah semakin meresahkan dan melibatkan berbagai kalangan, termasuk ASN.

Baca Selengkapnya

Atlet Tembak Korea Kim Ye-ji akan Debut Akting Usai Viral di Olimpiade Paris 2024

4 hari lalu

Atlet Tembak Korea Kim Ye-ji akan Debut Akting Usai Viral di Olimpiade Paris 2024

Atlet tembak Korea Kim Ye-ji akan berperan sebagai pembunuh bayaran dalam serial terbaru setelah viral di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sedimen dan Pasir Laut

5 hari lalu

Perbedaan Sedimen dan Pasir Laut

Perbedaan antara sedimentasi laut dan pasir laut terletak pada asal-usulnya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Pemilik Situs Judi Online Asal Sumatera Barat

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Pemilik Situs Judi Online Asal Sumatera Barat

Fajri memiliki dan mengelola situs judi online, serta bekerja untuk orang Kamboja.

Baca Selengkapnya

Permainan Sudah Diatur dan Susah Menang, Jangan Sampai Kecanduan Judi Online

5 hari lalu

Permainan Sudah Diatur dan Susah Menang, Jangan Sampai Kecanduan Judi Online

Skema permainan judi online manipulatif sehingga mereka yang kecanduan judi bukan hanya tak akan menang tapi semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya