Sri Mulyani Masih Pantau Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Aisha Shaidra

Rabu, 22 Mei 2024 11:27 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani ditemui usai membuka rakornas Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan pada Rabu, 22 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani turut memantau dampak dari kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi terhadap ekonomi Indonesia. Menurutnya, perubahan yang terjadi di dunia berdinamika cepat. “Kita lihat saja nanti bacaannya,” kata Sri Mulyani ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta usai peresmian rapat koordinasi, Rabu, 22 Mei 2024.

Sri Mulyani enggan mengelaborasi lebih lanjut pernyataannya. Ketika ditanya angka rupiah yang hampir mencapai Rp 16.000, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan dalam dua minggu ke depan ini akan membahas kebijakan ekonomi makro dan pokok pokok kebijakan fiskal di Dewan Perwakilan Rakyat.

Dalam pembahasan itu, kata bendahara negara, nantinya asumsi makro bakal dibahas termasuk nilai tukar, inflasi, nilai suku bunga, harga minyak. “Nanti itu bakal jadi forum formal yang membahas dari berbagai sudut pandang,” katanya.

Pada akhir perdagangan kemarin, kurs rupiah ditutup melemah melemah ke level Rp 15.999 per dolar AS. Pagi ini, rupiah dibuka pada level Rp 15.980 per dolar AS atau menguat 0,12 persen dibandingkan dengan kurs pada penutupan perdagangan kemarin.

Para analis mengamati pasar minyak untuk melihat bagaimana mereka bereaksi terhadap ketidakpastian lebih lanjut di Timur Tengah setelah kematian Raisi. Kematian mendiang presiden ini mengkhawatirkan pasar keuangan, khususnya komoditas, karena posisi Iran dalam perekonomian global yang semakin tidak stabil akibat serangan pesawat tak berawak terhadap Israel bulan lalu.

Advertising
Advertising

Iran adalah produsen minyak terbesar dan ada kekhawatiran bahwa konflik apa pun yang melibatkan Iran akan semakin mengancam dan mengganggu stabilitas kawasan Timur Tengah. Iran dinilai mendukung kelompok Houthi asal Yaman yang saat ini memblokir perdagangan internasional melalui serangannya terhadap kapal-kapal pelayaran yang melintasi Laut Merah.

Presiden Joko Widodo berharap kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi tidak berdampak pada perekonomian global. Utamanya pada harga minyak. “Karena jika harga minyak naik, dampak dari peristiwa itu akan berdampak pada mana-mana. Ke kenaikan harga barang dan lainnya. Kita diperkirakan tidak ada dampak seperti itu,” kata Jokowi di posko pengungsian Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa, 23 Mei 2024, dilihat dari keterangan video.

Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

1 jam lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

9 jam lalu

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Negara Merosot, Sri Mulyani: Pajak Melambat, Bea dan Cukai Menurun

12 jam lalu

Pendapatan Negara Merosot, Sri Mulyani: Pajak Melambat, Bea dan Cukai Menurun

Pendapatan negara secara keseluruhan dari pajak, kepabeanan dan cukai serta PNBP mengalami penurunan 7,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Anggaran Bansos Capai Rp 70,5 Triliun, Naik Dibanding Tahun Lalu

12 jam lalu

Anggaran Bansos Capai Rp 70,5 Triliun, Naik Dibanding Tahun Lalu

Sri Mulyani memaparkan anggaran bansos sejak Januari hingga akhir Mei 2024 telah mencapai Rp 70,5 triliun atau naik dibanding periode yang sama. Salah satu penyebabnya adalah penyaluran sembako untuk dua bulan sekaligus

Baca Selengkapnya

Buruh Demo Tolak Tapera ke Kemenkeu, Ini Deretan Tuntutannya

16 jam lalu

Buruh Demo Tolak Tapera ke Kemenkeu, Ini Deretan Tuntutannya

Sejumlah massa aksi akan berunjuk rasa menolak kebijakan Tapera di Kemenkeu siang ini. zApa saja tuntutan mereka?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siap Terbitkan Peraturan Baru Soal Bea Masuk Anti-Dumping dan BMPT untuk Tekstil, Ini Penjelasannya

17 jam lalu

Sri Mulyani Siap Terbitkan Peraturan Baru Soal Bea Masuk Anti-Dumping dan BMPT untuk Tekstil, Ini Penjelasannya

Sri Mulyani akan terbitkan Peraturan Menteri Keuangan soal penerapan Bea Masuk Anti-Dumping dan BMPT Tekstil. Apa itu anti-dumping?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan IKN Sudah Habiskan Anggaran Rp 72,5 Triliun: Kita Harapkan Bisa Digunakan 17 Agustus

19 jam lalu

Sri Mulyani Beberkan IKN Sudah Habiskan Anggaran Rp 72,5 Triliun: Kita Harapkan Bisa Digunakan 17 Agustus

Hingga akhir April 2024, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara telah mencapai Rp 5,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Banggar DPR Soal Anggaran Rp 71 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis

1 hari lalu

Tanggapan Banggar DPR Soal Anggaran Rp 71 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis

Ketua Banggar DPR menyatakan alokasi anggaran untuk program makan bergizi gratis tak akan mengganggu fiskal negara.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran yang Baru Dihadapkan pada Tantangan Ekonomi

1 hari lalu

Presiden Iran yang Baru Dihadapkan pada Tantangan Ekonomi

Presiden Iran yang baru nantinya harus bisa menghidupkan kembali perekonomian Iran yang menghadapi serentetan sanksi dan isolasi

Baca Selengkapnya

Lusa Pemilihan Presiden Iran, Simak Profil Para Figur yang Maju

1 hari lalu

Lusa Pemilihan Presiden Iran, Simak Profil Para Figur yang Maju

Lusa, Jumat 28 Juni, Timur Tengah menunggu figur baru dari Pemilihan Presiden Iran. Berikut enam calon yang maju,

Baca Selengkapnya