Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Grace gandhi
Sabtu, 18 Mei 2024 16:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) janji bertanggung jawab atas dampak ledakan pablik smelter yang dialami warga. Dilaporkan, sejumlah rumah warga di sekitar pabrik yang berlokasi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengalami retakan setelah pabrik smelter meledak pada Kamis, 16 Mei 2024.
Owner Representative PT KFI M. Ardhi Soemargo mengatakan perusahaan akan menurunkan tim investigasi untuk mengecek kondisi warga terdampak ledakan. "Jika memang (ada kerusakan) karena indisen tersebut, sudah barang tentu akan bertanggung jawab," kata Ardhi melalui aplikasi perpesanan kepada Tempo, Sabtu, 18 Mei 2024.
Ledakan di pabrik smelter PT KFI terjadi sebanyak dua kali dalam dua hari berturut-turut. Ledakan pertama terjadi pada Kamis, 16 Mei 2024 sekitar pukul 18.40 WITA. Ardhi mengatakan letupan keras di sisi pembuangan slag nikel mengakibatkan percikan api.
Percikan tersebut melambung ke atas dari sumber panas kolam slag nikel. Kejadian itu berlangsung beberapa menit dan membuat satu pekerja terluka dan satu lainnya terkena debu letupan.
"Penyebab sementara, dapat disampaikan adanya kemacetan pada aliran pendingin buangan slag sehingga menyebabkan letupan tersebut," kata Ardhi.
Jumat kemarin, kata Ardhi, pabrik sudah berjalan normal dan pekerja kembali melakukan aktivitas pekerjaan seperti biasa.
Kemudian, ledakan terjadi lagi pada Jumat, 17 Mei 2024 sekitar pukul 23.45 WITA. Ardhi tidak merinci kronologi kejadian ledakan kedua ini. Ia hanya mengatakan ledakan itu merupakan letupan kecil di area lubang limbah tapi tidak membahayakan. Karena itu, pihaknya mengklaim pabrik smelter PT KFI sudah kembali aman.
Ihwal kerusakan, warga RT 13 Keluarahan Pendingin, Kecamatan Sanga Sanga, Marjianto, mengatakan pagar pabrik ke rumah warga hanya berjarak 21 meter. Ledakan pada Kamis itu pun membuat rumah tembok warga retak.
Selanjutnya: "Di sini masih banyak rumah kayu. Hanya ada beberapa rumah...."