BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Selasa, 14 Mei 2024 15:44 WIB

Mengusung program Hikmah Ramadan, Sarinah menggelar berbagai event seperti trunk show hingga midnight sale bagi yang biasa belanja malam hari/Foto: Doc. Sarinah

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh. Perkiraan ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2024 sebesar 243,2 atau tumbuh 0,1 persen secara tahunan.

Data survei penjualan eceran BI menunjukkan, peningkatan IPR ditopang oleh pertumbuhan penjualan kelompok suku cadang dan aksesor, bahan bakar kendaraan bermotor, serta makanan, minuman dan tembakau. BI melakukan survei bulanan terhadap sekitar 700 pengecer di 10 kota untuk menggali informasi dini mengenai pergerakan produk domestik bruto dari sisi konsumsi.

Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat dengan pertumbuhan sebesar 3,3 persen. "Ditopang oleh kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta makanan, minuman dan tembakau yang tercatat tetap tumbuh didorong oleh kegiatan masyarakat saat Hari Besar Keagamaan Idul Fitri," kata Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi pada Selasa, 14 Mei 2024.

Erwin menjelaskan, IPR pada Maret 2024 tercatat mencapai 235,4 atau tumbuh sebesar 9,3 persen secara tahunan. Peningkatan ini didorong oleh beberapa kelompok, dengan peningkatan tertinggi pada subkelompok sandang. Menyusul kelompok suku cadang dan aksesori, serta makanan, minuman, dan tembakau.

Secara bulanan, penjualan eceran tumbuh 9,9 persen, didorong terutama oleh subkelompok sandang. Kemudian diikuti peralatan informasi dan komunikasi, suku cadang dan aksesori, makanan, minuman dan tembakau.

Advertising
Advertising

"Sejalan dengan peningkatan kegiatan masyarakat saat bulan Ramadan, persiapan Idul Fitri dan program potongan harga."

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Juni dan September 2024 diprediksi menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juni dan September 2024 yang masing-masing tercatat sebesar 140,1 dan 134,5. Indeksi ini lebih rendah dari IEH bulan sebelumnya yang masing-masing berada pada level 146,1 dan 136,9.

Pilihan Editor: Pabrik Sepatu Bata Tutup, Indef: Kalah Bersaing dengan Produk Luar

Berita terkait

BI Resmi Luncurkan Central Counterparty Hari Ini, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

BI Resmi Luncurkan Central Counterparty Hari Ini, Apa Saja Manfaatnya?

Bank Indonesia (BI) bersama OJK, BEI dan delapan perbankan resmi meluncurkan lembaga Central Counterparty atau CCP hari ini.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan BI Turun, Kapan Giliran Bunga Kredit dan Deposito Ikut Turun?

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan BI Turun, Kapan Giliran Bunga Kredit dan Deposito Ikut Turun?

Penurunan suku bunga acuan BI biasanya akan direspons dengan penurunan suku bunga kredit pedbankan dan deposito. Kapan bank akan menurunkan bunga?

Baca Selengkapnya

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

8 hari lalu

Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie bisa terancam pailit. Sebanyak 12 kreditur menagih utang sebesar Rp 8,79 triliun.

Baca Selengkapnya

BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

9 hari lalu

BI Promosikan Peluang Investasi di Indonesia ke China: Ada Proyek Geothermal di Jawa Tengah

BI mengajak investor China memanfaatkan peluang investasi di Indonesia pada proyek strategis pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal.

Baca Selengkapnya

BI Hentikan Publikasi JIBOR Mulai 1 Januari 2026

9 hari lalu

BI Hentikan Publikasi JIBOR Mulai 1 Januari 2026

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan BI menghentikan publikasi Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) per 1 Januari 2026.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Paparkan Alasan Mengapa Harus Bentuk Central Counterparty

11 hari lalu

Bank Indonesia Paparkan Alasan Mengapa Harus Bentuk Central Counterparty

Pihak Bank Indonesia menjelaskan alasan penting dibalik pembentukan Central Counterparty (CCP).

Baca Selengkapnya

BI Bersama 8 Bank akan Bentuk Central Counterparty, Bank Lain Bisa Gabung

11 hari lalu

BI Bersama 8 Bank akan Bentuk Central Counterparty, Bank Lain Bisa Gabung

Bank Indonesia (BI) bersama delapan bank dalam negeri akan membentuk lembaga Central Counterparty (CCP). Bank-bank lain berpeluang untuk bergabung sebagai anggota.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sampaikan Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah hingga 20 September 2024

15 hari lalu

Bank Indonesia Sampaikan Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah hingga 20 September 2024

Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.100 per dolar Amerika Serikat pada awal 20 September 2024, menurut catatan Bank Indonesia.

Baca Selengkapnya

BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

17 hari lalu

BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Sebesar 11,40 Persen pada Agustus 2024

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40 persen pada Agustus 2024. Jumlah tersebut dinilai tergolong kuat.

Baca Selengkapnya

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

17 hari lalu

Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK, KPK: Ada yang Dipakai untuk Kepentingan Pribadi

KPK tengah mengusut dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia dan OJK. Ada yang digunakan untuk kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya