Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Grace gandhi

Selasa, 14 Mei 2024 11:51 WIB

Suahasil Nazara. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan atau Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat. Walhasil, indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Suahasil Nazara menyebut, Indonesia tak pernah lepas dari konstelasi dunia. Kondisi yang terjadi di beberapa negara maju, kata dia, memang menentukan kondisi di seluruh dunia.

Negara maju pertama yang dimaksud adalah Amerika Serikat (AS). Menurut Suahasil Nazara, saat ini AS digerakkan oleh keinginan untuk mendapatkan stabilitas, tetapi tak mau pertumbuhannya turun atau kalau bisa stabil.

"Bentuk stabilnya apa? Inflasinya kalau bisa turun, pertumbuhannya tetap tinggi. Ini kan selalu jadi keinginan dari banyak negara," kata Suahasil Nazara dalam acara Grab Business Forum 2024 yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat pada Selasa, 14 Mei 2024.

Namun pada kenyataannya, data-data terakhir AS menunjukkan inflasi masih tinggi. Bahkan, inflasinya melampaui perkiraan banyak pihak.

Advertising
Advertising

"Growth-nya juga masih positif. Maka kalau sejak akhir tahun lalu pengambil kebijakan di AS mengatakan kalau akan menurunkan suku bunga, sepertinya gak akan terjadi dalam jangka waktu dekat."

Kondisi ini pun berimbas pada penguatan indeks dolar. "Pasti Indonesia kena imbas. Kita lihat beberapa hari, beberapa minggu terakhir," kata Suahasil Nazara.

Selain AS, Indonesia juga merujuk pada data di Eropa. Eropa dalam beberapa waktu terakhir memasuki periode resesi, yang menyebabkan tekanan pada pengambil kebijakannya untuk bisa memberikan stimulus terhadap perekonomian, terutama dalam bentuk penurunan suku bunga.

"Jadi kalau di AS kayaknya belum akan turun, di Eropa pressure-nya adalah turunin. Ini akan membuat modal capital di dunia akan mencari tempat yang pas atau apakah akan wait and see. Indonesia pasti kena imbas," tutur Suahasil Nazara.

Negara lain yang juga jadi perhatian Indonesia adalah Cina. Pasalnya, Cina merupakan partner dagang utama Indonesia. "Jadi, kita berkepentingan Cina yang tumbuh tinggi, supaya ekspor dari Indonesia juga bisa lebih banyak lagi kita keluarkan. Kita berkepentingan dengan seluruh dunia tumbuh tinggi, AS, Eropa supaya kita bisa ekspor," kata Wakil Menteri Keuangan itu.

Pilihan Editor: Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

Berita terkait

Cadangan Devisa per Akhir Juni Naik Menjadi US$ 140,2 Miliar

3 jam lalu

Cadangan Devisa per Akhir Juni Naik Menjadi US$ 140,2 Miliar

BI mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 naik menjadi US$ 140,2 miliar dari US$ 139,2 miliar pada bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Saldo Anggaran Lebih Akhir 2023 Mencapai Rp 454,5 Triliun, Sri Mulyani: Bantalan Pengaman Perekonomian

10 jam lalu

Saldo Anggaran Lebih Akhir 2023 Mencapai Rp 454,5 Triliun, Sri Mulyani: Bantalan Pengaman Perekonomian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, besaran Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada akhir tahun 2023 mencapai Rp 454,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi di Asumsi Dasar RAPBN-RKP 2025 Beda, Ini Penjelasan Sri Mulyani

21 jam lalu

Target Pertumbuhan Ekonomi di Asumsi Dasar RAPBN-RKP 2025 Beda, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan perihal perbedaan persentase target pertumbuhan ekonomi dalam dokumen asumsi dasar ekonomi makro 2025 dengan RKP 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: Banggar DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Makro RAPBN 2025, Pendaftaran CPNS dan PPPK Dibuka Juli 2024

22 jam lalu

Terkini: Banggar DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Makro RAPBN 2025, Pendaftaran CPNS dan PPPK Dibuka Juli 2024

Banggar DPR menyetujui asumsi dasar ekonomi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Badan Anggaran DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Makro RAPBN 2025, Pertumbuhan Ekonomi 5,1-5,5 Persen

23 jam lalu

Badan Anggaran DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Dasar Makro RAPBN 2025, Pertumbuhan Ekonomi 5,1-5,5 Persen

Badan Anggaran DPR menyetujui asumsi dasar ekonomi makro RAPBN 2025, setelah rapat bersama Menkeu, Kepala Bappenas, dan Gubernur BI.

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Dorong Pemda Lakukan Upaya Konkret Tekan Inflasi

23 jam lalu

Irjen Kemendagri Dorong Pemda Lakukan Upaya Konkret Tekan Inflasi

Kegiatan operasi pasar murah harus dilaksanakan dengan serius dan dilakukan secara berkelanjutan agar memiliki dampak signifikan.

Baca Selengkapnya

Pemkab Banyuasin Menggelar Operasi Pasar Murah

1 hari lalu

Pemkab Banyuasin Menggelar Operasi Pasar Murah

Operasi pasar murah menjadi bentuk perhatian pemerintah daerah kepada masyarakat karena bisa membantu meringankan beban perekonomian khususnya pada masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Deflasi Juni Mencapai 0.08 Persen, Ini dampaknya Bagi Perekonomian

2 hari lalu

BPS Catat Deflasi Juni Mencapai 0.08 Persen, Ini dampaknya Bagi Perekonomian

BPS mencatat perekonomian Indonesia pada Juni 2024 mengalami deflasi 0,08. Berikut proyeksi dampaknya bagi perekonomian.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Adanya Deflasi Bulanan 0,08 Persen Pada Juni 2024, Apa Bedanya dengan Inflasi?

2 hari lalu

BPS Catat Adanya Deflasi Bulanan 0,08 Persen Pada Juni 2024, Apa Bedanya dengan Inflasi?

Kelompok yang memberikan kontribusi terbesar terhadap deflasi bulanan adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,49 persen.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Melemah hingga Rp 16.470 per Dolar AS Hari Ini

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Melemah hingga Rp 16.470 per Dolar AS Hari Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diperkirakan akan ditutup melemah di rentang Rp 16.380 sampai Rp 16.470.

Baca Selengkapnya