Produsen Biofuel Berharap Kepastian Usaha

Reporter

Editor

Kamis, 9 Juli 2009 12:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) Purnardi Djojosudirjo berharap presiden terpilih segera mensahkan revisi peraturan presiden nomor 71 tahun 2005 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu.

Sebab, enam pabrik biofuel sudah berhenti operasi akibat tidak ada kepastian usaha. Satu unit pabrik menyerap sekitar 100 orang tenaga kerja.

"Harapan kami, perpres itu bisa segera ditandatangani dan disahkan," kata Purnardi saat dihubungi Tempo, Kamis (9/7).

Menurut Purnadi, rancangan revisi perpres itu sudah berada di sekretaris kabinet, menunggu ditandatangani. Revisi perpres itu mengenai harga patokan pembelian biofuel oleh pembeli, seperti PT Pertamina (Persero). Semula perpres itu hanya mengatur kebijakan Bahan Bakar Minyak. Namun sejak adanya program Bahan Bakar Nabati, maka peraturan itu direvisi.

"Revisinya pada formula harga pembelian BBN," kata Purnadi. Pabrik mengalami kerugian karena tidak adanya kepastian mengenai harga jual bahan bakar nabati kepada pembeli, sehingga pabrik mengurangi utilisasi produksi, bahkan menutup pabriknya.

NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

Uni Eropa Diprotes, Bio Diesel Indonesia Disebut Terlalu Murah

5 September 2019

Uni Eropa Diprotes, Bio Diesel Indonesia Disebut Terlalu Murah

Bio Diesel dari Indonesia sudah terkena tarif bea masuk 18 persen.

Baca Selengkapnya

Bahan Bakar Biodiesel B30 Diuji Kehandalan dengan Jarak 640 KM

15 Agustus 2019

Bahan Bakar Biodiesel B30 Diuji Kehandalan dengan Jarak 640 KM

Biodiesel B30 telah sukses uji coba start ability di Dieng, Jawa Tengah pada Rabu 14 Agustus 2019.

Baca Selengkapnya

Soal Penerapan B30, Mitsubishi: Kami Sudah Fokus ke Euro 4

15 Desember 2018

Soal Penerapan B30, Mitsubishi: Kami Sudah Fokus ke Euro 4

Mitsubishi mengklaim sudah siap menerapkan B20 sejak 2016 atau 2 tahun sebelum diberlakukan pada September 2018.

Baca Selengkapnya

Pertamina Uji Komparasi Bahan Bakar Mesin Diesel 20 Ribu Km

22 November 2017

Pertamina Uji Komparasi Bahan Bakar Mesin Diesel 20 Ribu Km

Pengujian menggunakan 2 bus sejaus 20 ribu kilometer dengan rute Pulo Gebang - Pekalongan dan Cikarang -Pekalongan.

Baca Selengkapnya

Februari Ini Harga Biodiesel Naik Rp 131 per Liter  

2 Februari 2017

Februari Ini Harga Biodiesel Naik Rp 131 per Liter  

Harga indeks pasar (HIP) bahan bakar biodiesel Februari 2017 kembali naik hingga menyentuh angka Rp 9.493 per liter.

Baca Selengkapnya

Tahun Depan, Biodiesel Disalurkan 5 Juta Kiloliter

10 Oktober 2015

Tahun Depan, Biodiesel Disalurkan 5 Juta Kiloliter

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan campuran bahan bakar nabati pada solar mencapai 20 persen pada tahun depan.

Baca Selengkapnya

Penggunaan Biodiesel Bakal Capai 4 Juta Kiloliter

13 Januari 2014

Penggunaan Biodiesel Bakal Capai 4 Juta Kiloliter

PLN akan ikut membeli biodiesel.

Baca Selengkapnya

Solar di Indonesia Barat Sudah Dicampur Biodiesel

12 September 2013

Solar di Indonesia Barat Sudah Dicampur Biodiesel

Kadar biodiesel ditetapkan 10 persen.

Baca Selengkapnya

Harga Nyamplung Rendah, Petani Malas Menjual

6 Maret 2012

Harga Nyamplung Rendah, Petani Malas Menjual

"Petani nyamplung enggan menjual produknya ke tempat produksi karena satu kilogram hanya dibeli Rp 1.000."

Baca Selengkapnya

Subsidi Minyak Nabati Diusulkan Rp 1,2 Triliun

27 Mei 2009

Subsidi Minyak Nabati Diusulkan Rp 1,2 Triliun

Kemampuan kapasitas terpasang biodiesel sudah mampu memenuhi kebutuhan minimum mandatori yaitu lima persen.

Baca Selengkapnya