Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Jumat, 26 April 2024 14:49 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi belanja untuk bantuan sosial atau Bansos dari Januari hingga Maret 2024. Dia mengatakan belanja Bansos mencapai Rp 43,3 triliun. Angka ini naik dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya Rp 35,9 triliun.

"2023 itu eksekusi Bansos mulai Januari hingga Maret memang rendah," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di kantornya pada Jumat, 26 April 2024.

Penyebabnya karena pada masa itu, menurut Sri Mulyani, Kementerian Sosial sedang melakukan penyesuaian terhadap data terpadu kesejahteraan sosial atau TKS. Sehingga eksekusinya dan modalitas antara transfer ke Himbara maupun PT POS tertunda.

"Memang eksekusinya agak tertunda melewati Januari-Maret (2023)," kata dia.

Pada 2024, tutur Sri Mulyani, kembali dilakukan pembagian Bansos secara regular tanpa ada masalah soal data TKS maupun modalitas. Sehingga eksekusi penyaluran Bansos bisa dilakukan pada Januari hingga Maret.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani menuturkan realisasi belanja Bansos Maret 2024 meningkat utamanya dipengaruhi oleh penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Program Keluarga Harapan (PKH) tahap I, dan program kartu sembako. Serta adanya anomali realisasi yang rendah pada 2023 yang disebabkan penataan ulang kerja sama dengan lembaga penyalur.

Ia menyebutkan realisasi Bansos melalui Kementerian Sosial sebesar Rp 20,4. Ini terdiri dari penyaluran PKH bagi 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan Kartu Sembako bagi 18,7 juta KPM.

Kemudian Bansos lewat Kementerian Kesehatan sebesar Rp 11,6 triliun. Dana tersebut disalurkan untuk bantuan iuran jaminan kesehatan nasional atau PBI JKN bagi 96,7 juta peserta.

Lalu lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebesar Rp9,9 triliun. Bantuan ini berupa PIP bagi 7,9 juta siswa dan KIP Kuliah bagi 605,4 ribu mahasiswa. Serta bansos lewat Kementerian Agama Rp1,4 triliun untuk bantuan PIP bagi 1,5 juta siswa dan KIP Kuliah bagi 37,1 ribu mahasiswa. Terakhir, lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 34 miliar untuk pelaksanaan tanggap darurat bencana.

Pilihan Editor: TKN Prabowo-Gibran Klaim Siap Kolaborasi untuk RAPBN 2025 Jika Diminta Jokowi





Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

18 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

22 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

22 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

2 hari lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

3 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

3 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya