Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 15:31 WIB

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menanggapi soal dampak konflik Iran-Israel terhadap perdagangan Indonesia. Ia optimistis neraca perdagangan Indonesia tetap surplus di tengah situasi geopolitik saat ini.

"Saya yakin dan percaya Indonesia akan tetap surplus karena kita sudah teruji 48 bulan berturut-berturut selalu surplus," kata Jerry saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024.

Ia membandingkan situasi ini dengan kondisi saat pandemi Covid-19 lalu. Saat itu, kata dia, banyak yang memprediksi neraca perdagangan Indonesia akan bergejolak. Namun neraca perdagangan Indonesia tetap surplus meskipun fluktuatif.

Kendati demikian, ia mengatakan pemerintah tetap waspada menghadapi situasi konflik ini. Pemerintah akan memastikan hubungan perdagangan antara Indonesia dan negara lainnya berjalan dengan kondusif.

Terlebih, ia menilai ketegangan di Timur Tengah pasti akan berdampak terhadap perdagangan sejumlah komoditas, rantai pasok, distribusi, dan logistik. Tetapi, Jerry mengatakan pemerintah Indonesia berharap perdagangan tetap dapat dijaga dengan baik. Serta menjaga dan mempertahankan kelanjutan surplus perdagangan.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.

Airlangga mengatakan beberapa negara barat menyatakan tidak mau terlibat dalam konflik itu. Negara tetangga Israel seperti Jordan, Mesir, dan Arab Saudi juga telah menekankan deeskalisasi konflik.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres, kata Airlangga, juga sudah meminta semua pihak menahan diri dan berusaha mengendalikan memanasnya situasi geopolitik ini. Sebelumnya, menurut dia, Iran juga masih menunggu pernyataan dari PBB.

Karena itu, Ketua Umum Partai Golkar itu menilai para pemimpin negara relatif memiliki sikap yang sama, yakni menghindari eskalasi konflik. Juga berusaha meredam potensi disrupsi ihwal logistik, rantai pasok, dan kepentingan lainnya di Selat Hormuz.

"Jadi secara geopolitik belum ada apa-apa. Jadi tentu kalau belum ada apa-apa, kita tenang-tenang saja," kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, pada Kamis, 18 April 2024.

Pilihan Editor: BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal

Berita terkait

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

44 menit lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

58 menit lalu

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

5 jam lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

8 jam lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

1 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

2 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya