Telkom Susun Ulang Teknisi untuk Lancarkan Pengiriman Hasil Penghitungan Suara
Rabu, 8 Juli 2009 09:32 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyusun ulang engineering on site atau teknisi di setiap kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melancarkan operasional infrastruktur pengiriman hasil penghitungan suara. Teknisi itu telah disiapkan di kantor-kantor KPU, baik di pusat, kota/kabupaten, maupun di provinsi.
"Termasuk di Disaster Recovery Center (DRC) atau pusat pemulihan gangguan," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia dalam penjelasan tertulis yang diterima Tempo, Rabu (8/7).
Proses pendistribusian suara setelah penghitungan suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), ia melanjutkan, harus bisa cepat dilakukan. Hasil penghitungan suara itu harus didistribusikan ke tingkat desa, kemudian kecamatan, pusat data KPU di kota/kabupaten, KPU Provinsi, dan terakhir di sentra data KPU Pusat di Jakarta.
Menurut Eddy, Telkom juga telah membentuk posko internal yang akan bertugas menjamin kelancaran operasional infrastruktur telekomunikasi. Selain itu, perusahaan telekomunikasi pelat merah ini telah mengaktifkan kembali ruang I-Sure sebagai pengendali engineering on site dan Jaringan Pemantau Fasilitas Telekomunikasi Pemilihan Umum 2009 selama masa siaga satu (tanggal 1-17 Juli 2009). "Ruang I-Sure ini berada di kantor Telkom, di Jakarta," ujarnya.
Selama Pemilihan Umum 2009, Telkom telah menggelar Jaringan Komunikasi Data di 504 KPU kota/kabupaten, KPU Pusat, dan DRC. Jaringan data berfungsi mendukung operasionalisasi KPU, serta pengiriman data perolehan suara Pemilihan Umum Presiden.
"Setiap KPU kota/kabupaten mendapat tambahan beban traffic sekitar 150 megabita, atau sekitar 50 persen dari besaran trafik pada Pemilihan Umum Legislatif April lalu," kata Eddy.
WAHYUDIN FAHMI
"Termasuk di Disaster Recovery Center (DRC) atau pusat pemulihan gangguan," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia dalam penjelasan tertulis yang diterima Tempo, Rabu (8/7).
Proses pendistribusian suara setelah penghitungan suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), ia melanjutkan, harus bisa cepat dilakukan. Hasil penghitungan suara itu harus didistribusikan ke tingkat desa, kemudian kecamatan, pusat data KPU di kota/kabupaten, KPU Provinsi, dan terakhir di sentra data KPU Pusat di Jakarta.
Menurut Eddy, Telkom juga telah membentuk posko internal yang akan bertugas menjamin kelancaran operasional infrastruktur telekomunikasi. Selain itu, perusahaan telekomunikasi pelat merah ini telah mengaktifkan kembali ruang I-Sure sebagai pengendali engineering on site dan Jaringan Pemantau Fasilitas Telekomunikasi Pemilihan Umum 2009 selama masa siaga satu (tanggal 1-17 Juli 2009). "Ruang I-Sure ini berada di kantor Telkom, di Jakarta," ujarnya.
Selama Pemilihan Umum 2009, Telkom telah menggelar Jaringan Komunikasi Data di 504 KPU kota/kabupaten, KPU Pusat, dan DRC. Jaringan data berfungsi mendukung operasionalisasi KPU, serta pengiriman data perolehan suara Pemilihan Umum Presiden.
"Setiap KPU kota/kabupaten mendapat tambahan beban traffic sekitar 150 megabita, atau sekitar 50 persen dari besaran trafik pada Pemilihan Umum Legislatif April lalu," kata Eddy.
WAHYUDIN FAHMI
