Tips bagi Pemudik dengan Kendaraan Listrik, Cek Sebaran SPKLU
Reporter
Aisyah Amira Wakang
Editor
Khairul anam
Rabu, 3 April 2024 08:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu memberi tips kepada pemudik yang ingin menggunakan kendaraan listrik (EV) saat mudik Lebaran 2024. Ia menjelaskan, sebelum memulai perjalanan pengendara harus melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
“Pemeriksaan pada baterai, sistem kelistrikan, dan semua komponen kendaraan listrik, untuk memastikan kondisi optimal,” kata Yannes saat dihubungi Tempo pada Selasa, 2 April 2024.
Ia menyarankan agar pengendara melakukan servis rutin di service center resmi EV guna memastikan kinerja sistem yang baik. Selain itu, pengendara bisa mengisi baterai sekitar 80 persen sebelum berangkat, tidak penuh 100 persen, guna mengurangi risiko overheating. Pengendara bisa merencanakan rute perjalanan yang melewati stasiun pengisian EV yang terpercaya.
“Hindari daerah dengan suhu ekstrem,” kata Yannes.
Yannes menyarankan, pengendara dapat memanfaatkan aplikasi navigasi atau aplikasi khusus untuk EV. Sehingga membantu untuk mendapatkan informasi terkini tentang SPKLU dan kondisi lalu lintas.
Selain itu, pengendara mobil EV harus memastikan, rumah di kampung halaman yang dituju memiliki daya listrik di atas 7 ribu watt agar dapat melakukan slow charging. Yannes juga menyarankan agar pengendara membawa alat pemadam kebakaran khusus untuk kebakaran listrik.
“Pastikan polis asuransi kendaraan kita mencakup perlindungan terhadap risiko kebakaran dan kecelakaan,” kata dia.
Soal pandangan bahwa kendaraan listrik (EV) lebih mudah terbakar dibanding kendaraan berbahan bakar fosil (BBM), ia menilai pernyataan itu tidaklah akurat.
“Pernyataan itu memerlukan konteks lebih lanjut untuk dipahami secara mendalam,” kata dia.
Berdasarkan penelitian dan data dari berbagai lembaga, seperti Fire Protection Association (NFPA) dan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat, insiden kebakaran pada EV cenderung lebih jarang terjadi dibanding kendaraan berbahan bakar BBM. Namun, akan lebih sulit penanganannya jika EV terbakar. Sebab, sifat baterai lithium-ion memerlukan prosedur pemadaman kebakaran khusus.
Sementara itu, PT Jasamarga Related Business (JMRB) sudah menyiapkan 49 stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rest area, yang sebelumnya hanya ada di 17 titik. Direktur Utama PT JMRB Denny Abdurachman mengatakan 11 di antaranya telah di upgrade dari normal charging ke fast charging.
Pilihan Editor: Raup Pendapatan Rp 5,2 T, Cinema XXI Bagikan Dividen Rp 666,7 Miliar