Menjelang Lebaran, Bank Indonesia NTB Siapkan Uang Tunai Rp 3,63 Triliun
Reporter
Supriyantho Khafid
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 21 Maret 2024 16:30 WIB
TEMPO.CO, Mataram - Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1445 H, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB telah menyiapkan uang kartal mencapai Rp3,63 triliun.
Uang kartal terdiri dari uang pecahan besar Rp100 ribu sampai dengan Rp 50 ribu sebesar Rp3,32 triliun dan uang pecahan kecil kurang dari Rp20 ribu sebesar Rp306,9 miliar.
BI menyatakan jumlah tersebut sangat siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadan hingga Lebaran yang diproyeksikan mencapai Rp3,43 triliun, atau meningkat 5,3 persen dibandingkan Ramadan tahun Ialu.
Layanan pemenuhan/penukaran uang tunai berada di 119 titik lokasi jaringan kantor bank di seluruh kab/kota di Prov. NTB.
Pada Ramadan 1445 H kali ini, Bank Indonesia menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang dikemas dalam rangkaian Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBl).
Sebagai bentuk pelaksanaan amanat Undang-Undang Mata Uang, Bank Indonesia merespons momentum tersebut untuk berupaya meIakukan pemenuhan kebutuhan uang rupiah kepada masyarakat di tengah tantangan yang ada seperti, kondisi geografis, cuaca, moda transportasi dan jalur distribusi.
Program SERAMBl diawali dengan kick off oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. NTB, Berry Arifsyah Harahap bersama Lale Prayatni Gita Ariadi selaku Penasehat Dharma Wanita Persatuan Prov. NTB sekaligus Ketua Penggerak PKK Prov. NTB disaksikan oleh sejumlah organisasi wanita seperti Bhayangkari, Lalasenastri, PIA Ardhya Garini, Dharma Wariita, PKK, Ikatan Wanita Bank, Kanwil Kementrian Agama Prov. NTB serta sejumlah tokoh masyarakat.
Program SERAMBl tahun ini mengangkat tema "Belanja Bijak di Bulan Penuh Berkah" mencakup tiga hal utama yakni: pertama upaya Bank Indonesia dalam menjaga ketersediaan rupiah dalam jumlah yang cukup, pecahan sesuai, just in time dan berkualitas layak edar bagi masyarakat. Upaya ini ditempuh meIalui menyediakan rupiah sesuai dengan proyeksi kebutuhan uang rupiah di masyarakat termasuk strategi distribusinya ke seluruh wilayah Prov. NTB.
Selanjutnya: Layanan rupiah mengakses hingga ke wilayah 3T<!--more-->
Kedua, layanan rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan jangkauan maksimal hingga ke wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Terpencil) dan yang jauh dari jangkauan layanan perbankan (low access to cash), berkolaborasi secara terpadu bersama perbankan dengan membuka layanan penukaran uang di jaringan kantor cabang perbankan.
Ketiga, edukasi dan komunikasi kepada masyarakat mengenai "Cinta Bangga Paham Rupiah" meIalui pemahaman masyarakat tentang mengenali keaslian rupiah agar terhindar dari uang palsu, bagaimana cara merawat rupiah, dan belanja bijak menggunakan rupiah.
Secara rasional, proyeksi kebutuhan uang pada Ramadan dan Idul Fitri 2024 mencapai Rp197,6 triliun meningkat sebesar 4,65 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp188,8 triliun. Sementara itu di Provinsi NTB, kebutuhan uang rupiah diproyeksikan sebesar Rp3,43 triliun meningkat 5,33 persen dari tahun lalu.
Kegiatan kas keliling Bank Indonesia sebanyak 24 kali pada 13 titik lokasi dengan tujuan Selong, Jerowaru, Tanjung Luar, Pelabuhan Kayangan (Kab. Lombok Timur), Sekotong (Kab. Lombok Barat), Taliwang, Maluk (Kab. Sumbawa Barat), Sanggar (Kab. Bima), Pulau Bungin, Sumbawa, Dompu, Pelabuhan Lembar dan Kota Mataram. Termasuk Layanan kas keliling terpadu bersama Perbankan di area parkir Islamic Centre setiap hari kerja mulai tanggal 25 Maret - 5 April 2024.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi dan memperoleh layanan penukaran uang pada kas keliling dapat mengakses website www.pintar.bi.go.id.
Bank Indonesia mengajak masyarakat agar selalu menjaga ketelitian dalam menggunakan rupiah dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, dan Diterawang), bijak menggunakan uang rupiah dalam bertransaksi, tidak berlebihan dan sesuai kemampuan sehingga gejolak harga bareng akibat meningkatnya permintaan masyarakat selama Ramadan dapat terkendali.
Selain itu, Bank Indonesia juga mengimbau masyarakat untuk menukarkan uang pada layanan Bank Indonesia dan Perbankan agar terhindar dari adanya biaya dan uang palsu. Selalu merawat rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dan simbol kedaulatan negara.
Pilihan Editor: Lebaran 2024, BI Siapkan Uang Tunai Rp 25,6 Triliun dan 418 Titik Penukaran di Jateng dan DIY