Prabowo Yakin RI Mandiri Pangan 3 Tahun Lagi: Kita Harus Belajar dari India dan Tiongkok

Rabu, 6 Maret 2024 06:58 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan keynote speech pada acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024. Mandiri Investment Forum 2024 yang dihadiri lebih dari 25 ribu partisipan baik dari dalam maupun luar negeri itu juga sebagai komitmen Bank Mandiri dalam memberi kontribusi untuk terus mendukung investasi dan memperkuat pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya risiko global. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto yakin bahwa Indonesia mampu mengekspor bahan pangan dalam empat tahun mendatang. Optimisme ini dia utarakan dalam agenda Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta pada Selasa, 5 Maret 2024.

"Saya pikir, kita bisa ekspor pangan dalam kurun waktu empat tahun. Dan (dalam) tiga tahun, kita mandiri pangan," ujar dia.

Menteri Pertahanan itu juga optimistis bahwa Indonesia akan menjadi negara yang mandiri pangan meskipun ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi.

Menurut dia, Indonesia harus belajar dari negara seperti Cina dan India. Dari Cina, misalnya, Indonesia bisa mempelajari bagaimana negara tirai bambu itu mampu menyelesaikan permasalahan kemiskinan.

Sementara dari India, menurut Prabowo, Indonesia perlu belajar karena negara tersebut menjadi salah satu negara eksportir pangan terbesar, utamanya beras. “Kita harus belajar dari praktik terbaik yang dilakukan India dan Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan di banyak negara di dunia."

Advertising
Advertising

Prabowo juga menyinggung India yang mampu keluar dari stigma negara dengan permasalahan kelaparan. Buktinya, India kini mampu menjadi pengekspor pangan terbesar di dunia.

“Kesimpulannya, pada dasarnya, saya pribadi yakin bahwa kita dapat meningkatkan pertumbuhan kita,” tuturnya.

Jika duduk di kursi pemerintahan tertinggi nantinya, Prabowo berjanji akan mendorong penyelesaian masalah kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, hingga menghilangkan kelaparan.

Sebelumnya, Prabowo beberapa kali berbicara soal kemandirian pangan. Salah satunya ketika menghadiri wisuda di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, Bandung pada 29 Februari lalu.

Menurut dia, Indonesia perlu menyiapkan pengembangan teknologi modern dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian. Hal ini akan bergantung pada kemampuan masyarakat dalam menguasai teknologi.

“Teknologi bukan hanya barang, bukan hanya beli teknologi. Harus bisa menguasai, menciptakan, dan menjalankan teknologi itu,” kata Prabowo seperti dikutip Antara.

Selain itu, dia menjagokan program food estate yang disebut penting untuk menyongsong kemandirian pangan. Seandainya terjadi krisis pangan dan Indonesia terus mengandalkan impor, kata dia, ratusan juta rakyat Indonesia akan mengalami bahaya.

“Masa 280 juta rakyat Indonesia harus tergantung kepada bangsa lain? Padahal, Yang Maha Kuasa memberi lahan yang cukup, memberi tanah yang subur, memberi air yang cukup,” kata Prabowo.

ANNISA FEBIOLA | ANTARA

Pilihan Editor: Gubernur BI Minta Investor Tak Lagi Wait and See: Ekonomi Kita Masih Akan Terus Meningkat

Berita terkait

Kala Revisi UU Kementerian Negara dan MK di DPR Jadi Sorotan

1 jam lalu

Kala Revisi UU Kementerian Negara dan MK di DPR Jadi Sorotan

Revisi UU Kementerian Negara dan Mahkamah Konstitusi (MK) yang bakal bergulir di DPR ini jadi sorotan. Kenapa jadi sorotan?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

3 jam lalu

Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

Nahdlatul Wathan (NW) baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem Islam di IKN, diketahui organisasi tersebut memang sudah gamblang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo

6 jam lalu

Terpopuler: Kontroversi Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, 16 PSN Baru Diteruskan Prabowo

Berita terpopuler 14 Mei 2024 dimulai dari kontroversi yang timbul usai Presiden Jokowi menghapus sistem kelas dalam pelayanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

DPR Segera Bahas Revisi UU Kementerian Negara di Tingkat Panja

14 jam lalu

DPR Segera Bahas Revisi UU Kementerian Negara di Tingkat Panja

Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas mengatakan pembahasan revisi UU Kementerian Negara akan segera dibawa ke tingkat panitia kerja.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara di Tengah Isu Prabowo Mau Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg DPR: Kebetulan Saja

15 jam lalu

Revisi UU Kementerian Negara di Tengah Isu Prabowo Mau Tambah Jumlah Menteri, Ketua Baleg DPR: Kebetulan Saja

Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas menyebut pembahasan revisi UU Kementerian Negara di tengah isu penambahan menteri kabinet Prabowo cuma kebetulan.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

15 jam lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

DPR Mulai Bahas Revisi UU Kementerian Negara, Jumlah Menteri Diusulkan Sesuai Kebutuhan Presiden

16 jam lalu

DPR Mulai Bahas Revisi UU Kementerian Negara, Jumlah Menteri Diusulkan Sesuai Kebutuhan Presiden

Dalam usulan revisi itu, disebutkan bahwa jumlah kementerian diatur dalam pasal 15 UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

17 jam lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Temui MBZ, Ini Agenda Mereka

17 jam lalu

Prabowo dan Gibran Temui MBZ, Ini Agenda Mereka

Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertamu ke MBZ selaku Presiden UEA

Baca Selengkapnya

Gerindra Bantah Revisi UU Kementerian Negara untuk Akomodasi Prabowo Tambah Jumlah Menteri

17 jam lalu

Gerindra Bantah Revisi UU Kementerian Negara untuk Akomodasi Prabowo Tambah Jumlah Menteri

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad membantah rencana revisi UU Kementerian Negara dilakukan untuk mengakomodasi presiden terpilih Prabowo Subianto menambah jumlah menteri. "Sebenarnya begini, kalau ada revisi UU Kementerian, bukan untuk mengakomodasi jumlah menteri dalam jumlah tertentu," kata Dasco di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya