Ekonom Ungkap Bahaya Defisit Anggaran Melebar, Tambah Utang Lagi

Selasa, 27 Februari 2024 16:02 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan kepada media hasil Kinerja dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Sri Mulyani menyebutkan realisasi APBN 2023 defisit sebesar Rp347,6 triliun atau 1,65 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara penerimaan negara ditutup pada angka Rp2.774,3 triliun atau 105,2 persen dari target, yang terdiri dari perpajakan Rp2.155,4 triliun dan PNBP Rp605,9 triliun dan hibah Rp13 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memperkirakan defisit anggaran pada 2024 akan melebar menjadi 2,8 persen dari sebelumnya 2,29 persen. Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, mengatakan perubahan defisit dari 2,29 persen ke 2,8 persen sangat besar. Jika asumsi APBN 2024 tentang pendapatan domestik bruto atau PDB adalah Rp 22.830 trilin, kata dia, defisit akan mencapai Rp 640 triliun atau bertambah Rp 117 triliun.

"Kalau betul (defisit melebar), ini bahaya banget. 2024 sudah mengarah ke 2,8 persen, lanjut 2025 lagi," ujar Awalil kepada Tempo, Selasa, 27 Februari 2024.

Dia menjelaskan, dengan ruang fiskal yang makin sempit, kesempatan melakukan manuver kebijakan juga sempit. Selain itu, sulit menambah belanja modal yang bisa menggerakkan ekonomi. Sehingga peran ekspansif APBN akan menjadi minim jika ekonomi melemah.

Menurut Awalil, melebarnya defisit juga akan mempengaruhi pembiayaan utang. Kebutuhan berutang lebih banyak. Jadinya semakin sulit mencari sumbernya. Pembeli surat berharga negara atau SBN dari asing akan wait and see dan berpotensi menurun.

"Jika BI (Bank Indonesia) terus yang membeli (SBN), bisa menimbulkan komplikasi dengan kondisi moneter. Jika bank yang terus menambah pembelian SBN, akan melemahkan sektor riil karena laju kredit menurun," ucap Awalil.

Advertising
Advertising

Ekonom dari Center of Economic and Law Studies atau Celios, Bhima Yudhistira, mengatakan defisit APBN yang melebar memiliki konsekuensi penting. Salah satunya adalah penambahan pembiayaan utang.

"Pembiayaan utang baru ini akan mempersempit ruang fiskal," kata Bhima kepada Tempo, Selasa.

Selain itu, ujar dia, akan mengganggu berbagai belanja yang sifatnya rutin. Sebab, pemerintah harus memangkas beban bunga utang tahun berikutnya.

"Jadi warning-nya, kenaikan defisit yang begitu cepat bisa menjadi masalah untuk pembiayaan program, terutama di tahun depan," ucap Bhima.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memproyeksikan defisit APBN 2024 akan melebar. Pemerintah dan DPR RI sebelumnya telah menyepakati defisit APBN 2024 hanya 2,29 persen dari PDB.

"Tetapi outlook-nya 2,8 persen,” ujar Airlangga ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Senin, 26 Februari 2024.

Menurut UU Keuangan Negara, defisit APBN dibatasi maksimal 3 persen dari PDB. Airlangga menjelaskan, pelebaran defisit tersebut disebabkan oleh beberapa hal.

Penyebabnya adalah penambahan subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun, pemberian bantuan langsung tunai atau BLT Mitigasi Risiko Pangan, hingga perpanjangan subsidi listrik dan BBM sampai Juni 2024.

AMELIA RAHIMA | DEFARA DHANYA

Pilihan Editor: Pemerintah Jokowi Gandakan Dana Peremajaan Sawit Rakyat

Berita terkait

Sri Mulyani Janji Wariskan Anggaran Sehat, Sebut Pemerintah Baru Harus Penuhi Aspirasi Rakyat

5 Maret 2024

Sri Mulyani Janji Wariskan Anggaran Sehat, Sebut Pemerintah Baru Harus Penuhi Aspirasi Rakyat

Menkeu Sri Mulyani Indrawati berjanji bahwa pemerintah saat ini akan mewariskan anggaran yang sehat dan kuat kepada pemerintah 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Terkini: Alasan Airlangga Gelar Simulasi Program Makan Siang Gratis di Tangerang, Biaya Program Prabowo-Gibran Bakal Diambil dari Dana BOS

29 Februari 2024

Terkini: Alasan Airlangga Gelar Simulasi Program Makan Siang Gratis di Tangerang, Biaya Program Prabowo-Gibran Bakal Diambil dari Dana BOS

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan melaksanakan simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug

Baca Selengkapnya

Beban Anggaran Makan SIang Gratis

28 Februari 2024

Beban Anggaran Makan SIang Gratis

Program makan siang gratis dan susu gratis yang menyedot dana Rp 450 triliun per tahun bakal membebani APBN 2025.

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Defisit APBN

29 November 2023

Mengenal Apa Itu Defisit APBN

Menkeu mengungkapkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 ditetapkan sebesar 2,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Selengkapnya

Ketua DPR AS Dorong RUU Bantuan untuk Israel Meski Risiko Defisit Anggaran Naik

2 November 2023

Ketua DPR AS Dorong RUU Bantuan untuk Israel Meski Risiko Defisit Anggaran Naik

Ketua DPR AS mengumumkan rencana mengadakan pemungutan suara untuk mengesahkan RUU bantuan untuk Israel

Baca Selengkapnya

Pembiayaan Utang Turun 40 Persen, Sri Mulyani: Realisasi hingga Agustus 2023 Rp 198 Triliun

21 September 2023

Pembiayaan Utang Turun 40 Persen, Sri Mulyani: Realisasi hingga Agustus 2023 Rp 198 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang priode Januari-Agustus 2023 tercatat senilai Rp 198 triliun.

Baca Selengkapnya

RAPBN 2024, ICP Naik jadi USD 80 per Barel dan Lifting Minyak Naik jadi 635 Ribu Barel per Hari

6 September 2023

RAPBN 2024, ICP Naik jadi USD 80 per Barel dan Lifting Minyak Naik jadi 635 Ribu Barel per Hari

Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu membeberkan perubahan asumsi ICP serta lifting minyak dalam asumsi dasar makro RAPBN 2024. Dampaknya ke defisit?

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berencana Menambah Utang Baru

19 Agustus 2023

Pemerintah Berencana Menambah Utang Baru

Pemerintah berencana menarik utang baru untuk membiayai defisit anggaran keuangan negara tahun depan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pembiayaan Utang Melalui SBN Mencapai Rp 224,8 Triliun

18 April 2023

Sri Mulyani: Pembiayaan Utang Melalui SBN Mencapai Rp 224,8 Triliun

Sri Mulyani menyebut pembiayaan utang melalui SBN dan pinjaman on track sesuai dengan strategi pembiayaan 2023, terealisasi sebesar Rp 224,8 triliun.

Baca Selengkapnya