Terdampak Aksi Boikot, Starbucks Indonesia Tegaskan Tak Beri Dukungan Finansial ke Israel

Sabtu, 24 Februari 2024 20:29 WIB

Starbucks menegaskan tidak memberikan dukungan finansial maupun keuntungan kepada pemerintah atau tentara Israel dengan cara apa pun. Hal ini disampaikan di Instagram @starbucksindonesia, Jumat, 23 Februari 2024 (Sumber: Instagram).

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan jaringan kedai kopi dunia, Starbucks, kembali mengemukakan tanggapannya atas dukungan pemberian dukungan finansial kepada Israel yang ditujukan pada perusahaan mereka. Starbucks menyebut tidak memberikan dukungan finansial maupun keuntungan kepada pemerintah atau tentara Israel dengan cara apa pun.

Strabucks tercatat sebagai salah satu perusahaan global yang terdampak sentimen negatif anti-Israel. Sentimen ini muncul sejak agresi Israel ke Gaza, Palestina, yang dikuasai Hamas, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa dari masyarakat sipil Palestina.

"Posisi kami tetap tidak berubah. Starbucks menjunjung tinggi kemanusiaan. Kami mengutuk kekerasan, hilangnya nyawa orang yang tak berdosa, serta semua ujaran kebencian dan senjata,” bunyi pernyataan perusahaan, dikutip dari situs resmi mereka pada Sabtu, 24 Februari 2024.

Hal ini juga disampaikan lewat media sosial Instagram @starbucksindonesia pada Jumat, 23 Februari 2024. Sebelumnya, perusahaan juga telah mengeluarkan pernyataan resmi di situsnya pada 19 Januari 2024 lalu.

Starbucks menegaskan, sikap tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel tak hanya berasal dari perusahaan, tapi juga dari manajemen, mantan pemimpin, presiden, CEO perusahaan, dan Howard Schultz, miliarder pendiri Starbuck keturunan Yahudi.

Advertising
Advertising

“Kami tidak menggunakan keuntungan kami untuk mendanai operasi pemerintah atau militer di mana pun, dan tidak pernah melakukannya," ujar Starbucks.

Starbucks juga mengungkap tersebarnya disinformasi mengenai tudingan dukungan Starbucks pada Israel, mengakibatkan terjadinya tindakan kekerasan dan vandalisme di beberapa gerai Starbucks di seluruh dunia.

Meski demikian, Starbucks mengakui pernah beroperasi di Israel. Tapi kedai-kedai mereka sudah tidak ada di Israel sejak 2003.

Starbucks pun mengatakan penutupan di Israel pada 2003 murni karena alasan operasional, tidak ada kaitan dengan isu politik. "Kami memutuskan untuk membubarkan kepartneran kami di Israel pada tahun 2003 karena tantangan operasional yang kami alami di pasar tersebut," tulis Starbucks.

Sebelumnya CEO Starbucks, Laxman Narasimhan, sempat menanggapi masyarakat yang telah memprotes dan menentang produk perusahaannya yang dianggap pro Israel. Menurutnya, protes itu muncul karena pemahaman yang keliru atas sikap Starbucks dalam konteks Israel-Hamas. Ia menyebutkan protes tersebut timbul karena ada misrepresentasi atau penyajian informasi keliru yang beredar di media sosial.

YOHANES MAHARSO | DEFARA DHANYA | REUTERS

Pilihan Editor: CEO Starbucks Blak-blakan soal Dampak Boikot Produk Pro Israel

Berita terkait

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

4 jam lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

5 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

5 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

7 jam lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

8 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

8 jam lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

11 jam lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

12 jam lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

12 jam lalu

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

Rapper Amerika Serikat Macklemore baru-baru ini merilis lagu Hind's Hall

Baca Selengkapnya