Pertumbuhan Kelas Menengah Dongkrak Kebutuhan Beras Premium, Ekonom Minta Pemerintah Perhatikan Inflasi

Jumat, 23 Februari 2024 15:43 WIB

Pekerja mengemas beras premium untuk didistribusikan ke sejumlah toko ritel di Pergudangan Pasar Beras Induk Cipinang, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Pendistribusian tersebut dilakukan untuk mengatasi kelangkaan beras premium di sejumlah gerai ritel modern di Jabodetabek. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior dari Institute for development of Economic and Finance (Indef) Aviliani mengatakan kelangkaan beras premium berkaitan dengan bertambahnya masyarakat kelas menengah di Indonesia. Menurutnya pemerintah harus memperhatikan suplai beras premium untuk merespons lonjakan permintaan ini.

"Masyarakat sebagian sudah naik kelas, sehingga kebutuhan beras premium mulai meningkat. Kemarin sempat terjadi stok beras premium itu kurang, jadi harganya naik," kata Aviliani dalam diskusi di Jakarta Selatan pada Jumat, 23 Februari 2024.

Ia menjelaskan, 83 persen konsumsi domestik dikontribusi oleh masyarakat kelas atas dan menengah atas. Sehingga, menurut Aviliani, pemerintah perlu bekerja sama dengan pengusaha untuk menghapus hambatan suplai beras premium yang terjadi saat ini.

Dia juga menekankan kenaikan harga pangan, khususnya beras, perlu dijaga supaya tidak mendorong peningkatan inflasi. Terlebih, ia menilai saat ini pemerintah sudah bekerja dengan baik dalam menjaga inflasi di bawah 3 persen.

Adapun harga beras premium belakangan langka di sejumlah pasar ritel modern. Direktur Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapka harga beras premium saat ini berkisar di atas Rp 15.000 per kilogram. Angka tersebut jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional, Rp 13.900 per kilogram untuk wilayah Jawa, Sumatera Selatan dan Lampung.

Advertising
Advertising

Berdasarkan catatan Bulog, harga rata-rata gabah di sentra produksi saat ini mencapai Rp 8.000 per kilogram. Bayu menjelaskan tingginya harga gabah otomatis membuat harga beras melonjak, sehingga pengusaha tak bisa menjual sesuai ketentuan HET.

Menurut Bayu, para pengusaha awalnya tak keberatan menjual harga beras sesuai HET meskipun merugi. Pertimbangannya, pengusaha akan mendapatkan keuntungan ketika harga beras turun saat panen raya. Masalahnya, harga beras tak kunjung turun akibat pasokan yang terbatas.

Kondisi ini, kata dia, merupakan imbas dari cuaca ekstrem El Nino. Indonesia telah mengalami defisit produksi beras selama 8 bulan berturut-turut. Walhasil, pasokan beras di pasaran menipis.

Untuk mengatasi lonjakan harga dan kelangkaan stok beras premium, pemerintah meminta masyarakat beralih ke beras Bulog yang disalurkan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Beras SPHP merupakan beras kualitas medium yang dijual seharga Rp 10.900.

RIANI SANUSI PUTRI

Pilihan Editor: Beda dengan Bansos, Dana Perlinsos Rp490 T Tidak Hanya untuk Orang Miskin

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

21 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

1 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

2 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

2 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

2 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

3 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

3 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

8 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya