Bos Sogo Pertanyakan Legalitas Barang Impor di Little Bangkok Tanah Abang

Jumat, 23 Februari 2024 15:07 WIB

Suasana Little Bangkok Tanah Abang pada Rabu, 17 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Sogo Indonesia Handaka Santosa mempertanyakan legalitas produk-produk yang dijual di Little Bangkok, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dia menilai barang impor yang dijual di kawasan belanja itu meragukan karena tak ada label berbahasa Indonesia.

"Coba periksa di sana label bahasa Indonesia ada enggak, kalau enggak ada (masuk ke Indonesia) lewat mana kan?" kata Handaka dalam diskusi di Jakarta Selatan pada Jumat, 23 Februari 2024.

Ia menjelaskan produk impor yang resmi pasti mempunyai label berbahasa Indonesia. Dengan demikian, barang impor yang tak berlabel bahasa Indonesia tak legal dijual di pasar dalam negeri. Selain label bahasa Indonesia, Handaka menyoroti standar barang yang dijual di Little Bangkok. Dia pun meyakini barang tersebut tak melalui uji standar nasional Indonesia atau SNI.

Artinya, kata dia, pemerintah mengalami kerugian atas masuknya barang-barang ilegal tersebut. Pasalnya, produk impor semestinya menyetor sejumlah biaya ke negara. Antara lain bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN) impor, dan bea masuk tindakan pengamanan atau safeguard.

Karena itu, Handaka mendorong pemerintah memeriksa legalitas barang yang dijual di Little Bangkok. "Gampang sekali kok memeriksanya. Tapi kenapa tidak dilakukan?" ucapnya.

Advertising
Advertising

Little Bangkok Tanah Abang resmi dibuka pada Senin lalu, 15 Januari 2024. Kawasan belanja ini terletak di Jembatan Metro Lantai 1 (JMTA), yang menghubungkan Metro Tanah Abang dengan Pasar Tanah Abang Blok B. Little Bangkok menjadi spot baru bagi masyarakat untuk berbelanja fashion kekinian.

Area perbelanjaan ini terinspirasi dari fenomena penjualan pakaian online melalui jasa titip (jastip) dan selebgram dari Bangkok, Thailand. Pedagang di Little Bangkok Tanah Abang menjual barangnya dengan harga mulai dari Rp 55.000 sampai Rp 150.000.

Seorang pedagang di Little Bangkok, Willy (50 tahun) mengaku meraup omzet sekitar Rp 5-10 juta per hari dari penjualannya. Produk yang dijajakannya di Little Bangkok saat ini adalah pakaian wanita. barang tersebut mayoritas impor dari Cina.

RIANI SANUSI PUTRI | MUTIA YUANTISYA

Pilihan Editor: Mazda CX-5 Terbaru Jadi Hadiah Lucky Draw Pelanggan SOGO, Begini Caranya

Berita terkait

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

10 jam lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

1 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

1 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

2 hari lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

2 hari lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

2 hari lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

2 hari lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

3 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya