BRI Lewat Program Digitalisasi Berbasis Ekosistem Dukung Perkembangan UMKM
Kamis, 22 Februari 2024 16:13 WIB
INFO BISNIS - Perubahan demografi dan tingkat literasi digital mendorong BRI melakukan upaya transformasi pemberdayaan yang merujuk pada inovasi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan kompetensi pelaku Usaha (UMKM).
Hingga akhir tahun 2023, BRI terus berkomitmen untuk selalu menjadi bagian dari perubahan dan perkembangan UMKM. Saat ini BRI telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi hingga interkoneksi. Konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro yang menjadi financial advisor dengan konsep penguasaan ekosistem suatu wilayah menjadi backbone pelaksanaan.
program-program pemberdayaan yang BRI miliki, seperti Desa BRILiaN, Klasterku Hidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL) dan Linkumkm sebagai platform pemberdayaan online mampu membantu UMKM untuk berkembang.
Program Desa Brilian menjadi pemberdayaan yang berbasis ekosistem desa dengan 4 pilar utama sebagai kunci sukses indikator pemberdayaan yakni sustainability, digitalisasi, inovasi dan optimalisasi Badan Usaha Milik Desa atau BUMDesa. Program yang dimulai pada tahun 2020 ini sudah mencetak lebih dari 3.100 desa yang mampu menjadi desa sejahtera dengan indikator peningkatan ekonomi masyarakat melalui inklusi dan literasi keuangan masyarakatnya.
Program lainnya adalah Klasterku Hidupku. Klasterku Hidupku merupakan program pemberdayaan yang fokus kepada kelompok usaha. Lebih dari 23.200 kelompok usaha mikro telah menjadi binaan dan lebih dari 1.800 bentuk pelatihan dan bantuan sarana prasarana produktif telah diberikan kepada kelompok usaha tersebut. Ini sebagai upaya mendorong kapasitas dan kapabilitas kelompok usaha mikro lebih tangguh.
Untuk penguatan kepada pihak-pihak yang memiliki keahlian tertentu, BRI memiliki program Figur Inspiratif Lokal (FIL). Melalui pelatihan dan sertifikasi, diharapkan mampu menjadi pendamping pelaku UMKM. BRI berupaya memberikan one stop solution kepada pelaku usaha mikro. Saat ini, lebih dari 890 FIL yang sudah mendapatkan sertifikasi pendamping UMKM.
Untuk platform pemberdayaan online yang menyediakan berbagai modul pelatihan hingga self assessment scoring naik kelas, BRI menghadirkan Linkumkm sebagai pengembangan platform yang bertujuan untuk membawa UMKM Indonesia naik kelas melalui rangkaian program pemberdayaan terpadu.
Tingginya penetrasi internet menjadi modal dasar masyarakat untuk lebih mudah mengakses secara online. Dalam kurun waktu 3 tahun, pelaku UMKM yang memanfaatkan pemberdayaan melalui platform ini mencapai lebih dari 6,1 juta pengguna.
Keberagaman jenis pemberdayaan yang BRI miliki menjadi bukti nyata komitmen perusahaan untuk selalu memberikan solusi terhadap pengembangan ekosistem UMKM, khususnya segmen mikro dan ultra mikro.
BRI melalui aplikasi senyum mobile mencoba menjembatani bagaimana tiga entintas membentuk ekosistem layanan yang terintegrasi pada level ultra mikro. Selain itu, dalam mendorong digitalisasi kelompok ultra mikro, dikembangan juga AgenBRILink mekaar yang mampu mendorong inklusi dan literasi keuangan digital pada segmen masyarakat ultra mikro.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan, program-program yang BRI canangkan mampu meguatkan daya saing UMKM. “BRI memiliki konsep pemberdayaan UMKM secara end to end, yakni pemberdayaan dari fase dasar hingga pengembangan platform berbasis digital yang mampu menjadi solusi pengembangan ekosistem UMKM. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa UMKM mempunyai daya saing dan mampu beradaptasi dengan pasar,” ujarnya.