Prabowo - Gibran Unggul di Quick Count, Walhi: Alarm Bahaya

Kamis, 15 Februari 2024 16:21 WIB

Foto kebun singkong di food estate Gunung Mas Kalteng, yang ditanami jagung di atas polybag. X.com@GreenpeaceID

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul sementara dalam perhitungan cepat atau quick count Pemilu 2024. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia menilai situasi ini sebagai alarm tanda bahaya. Terlebih, jika hasil real count atau perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum atau KPU sama tak berbeda.

"Alarm bahaya karena kita tahu persis bahwa 02 punya tagline keberlanjutan," kata Pengkampanye Hutan dan Kebun Walhi Indonesia, Uli Arta Siagian, kepada Tempo, Kamis, 15 Februari 2024.

Visi misi Prabowo-Gibran, Uli menuturkan, sudah jelas menunjukkan rencana mereka melanjutkan program-program Presiden Jokowi. "Terutama program yang dianggap strategis dan menjadi program unggulan, seperti food estate," tuturnya.

Uli mengatakan, jika Prabowo-Gibran terus melanjutkan food estate tanpa koreksi mendasar, potensi perusakan hutan dan perampasan tanah rakyat akan semakin luas. Terlebih, pemerintah sudah mewacanakan food estate baru di wilayah Papua, Sumatera Selatan, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ini juga merugikan negara karena dari sekian triliun anggaran negara untuk membangun food estate yang ternyata gagal, tidak pernah dijelaskan pertanggungjawabannya," kata Uli.

Advertising
Advertising

Proyek food estate menjadi program yang banyak disampaikan sekaligus menjadi rencana kerja Prabowo Subianto jika terpilih dalam Pilpres 2024. Meski proyek ini menuai pro kontra, Prabowo menyebut mengatakan Indonesia tetap harus membangun food estate baru di luar Jawa. Alasannya, untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Ia pun mempertanyakan jika masih ada tokoh-tokoh nasional yang mempertanyakan pentingnya food estate. Sebab menurutnya, food estate adalah keharusan.

" Kalau ada tokoh-tokoh nasional yang mempertanyakan food estate, menurut saya hanya dua kemungkinan, dia tidak paham atau dia tidak mau paham. Dua-duanya tidak baik," kata Prabowo saat menjadi pembicara kunci pada Trimegah Political and Economic Outlook 2024, di Jakarta pada Rabu, 31 Januari 2024.

Adapun sementara ini, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memang memimpin perolehan suara dalam quick count. Mengacu quick count di kanal Pemilu Tempo per Kamis, 15 Februari 2024 pukul 15.53 WIB, Prabowo Gibran memperoleh suara 59,16 persen secara nasional.

Selanjutnya, Capres-Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskanar menyusul dengan 24,79 suara. Terakhir, Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengantongi 16,05 persen suara. Data ini merupakan quick count kerja sama Tempo dengan lembaga survei Kedai Kopi. Hingga hari ini, terhitung 99,3 persen data yang masuk.

RIRI RAHAYU | ANNISA FEBIOLA

Pilihan Editor: Pidato Gibran: Tiga Bulan Lalu Saya Bukan Siapa-Siapa, Dikatain Planga-Plongo, Dikatain Samsul

Berita terkait

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

25 menit lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Bambang Soesatyo soal Potensi Gibran Jadi Ketua Umum Golkar

42 menit lalu

Kata Bambang Soesatyo soal Potensi Gibran Jadi Ketua Umum Golkar

Bambang Soesatyo mengatakan Partai Golkar secara prinsip menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin masuk partainya, termasuk Gibran.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

2 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

6 jam lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

9 jam lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

16 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

19 jam lalu

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

20 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

20 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

20 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya