Pemerintah Rencanakan Food Estate Baru, Tim Anies-Cak Imin Tawarkan Solusi Lain

Kamis, 15 Februari 2024 06:15 WIB

Foto kebun singkong di food estate Gunung Mas Kalteng, yang ditanami jagung di atas polybag. X.com@GreenpeaceID

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Tim Penyusunan Visi Misi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Wijayanto Samirin, menanggapi rencana pemerintah untuk melanjutkan mega proyek lumbung pangan atau food estate di wilayah lain. Sejumlah wilayah yang tengah dipertimbangkan sebagai lahan food estate baru adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, dan Sumatera Selatan.

Wijayanto menuturkan, program-program food estate sebelumnya terbukti gagal dan menimbulkan dampak lingkungan dan sosial yang luar biasa. Dia mengklaim pendekatan korporasi ini juga mengakibatkan penguasaan lahan oleh korporasi yang menggusur hak masyarakat adat, serta menciptakan generasi buruh tani yang berpendapatan pas-pasan.

“Ketimpangan ekonomi dan penguasaan lahan akan semakin menganga,” ujar Wijayanto kepada Tempo, Selasa, 13 Februari 2024. Oleh karenanya, kata dia, AMIN memprioritaskan solusi supply pangan, dengan meningkatkan produktivitas pertanian melalui ‘Revolusi Agromaritim’.

Dengan langkah tersebut, pemerintah akan memfasilitasi para petani dan pekebun dari pupuk, bibit, alat pertanian hingga penyuluhan, serta memastikan harga beli yang mensejahterakan melalui contract farming berkeadilan.

“Para petani bisa fokus berproduksi, tanpa terganggu dengan isu-isu lainnya. Solusi ini, selain mengatasi masalah produksi pangan, juga meningkatkan taraf hidup para petani,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Tim paslon nomor urut 01 itu pun mengambil beras sebagai contoh. “Produksi kita rata-rata 33 juta ton per tahun. Defisit kita sekitar 300-500 ribu ton per tahun, atau sekitar 1-1,5 persen total produksi,” kata Wijayanto. “Rasanya, dengan upaya serius dan holistik, dengan mudah kita bisa meningkatkan produktivitas beras lebih dari 1,5 persen bahkan 5-10 persen pun sangat mungkin. Ini semua tidak memerlukan food estate.”

Sebelumnya, Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan Kemenko Perekonomian, Suroto, menyatakan bahwa pemerintah akan mengembangkan sebaran wilayah lumbung pangan. Ada sejumlah daerah yang diusulkan untuk menjadi lokasi food estate.

“Ada usulan di NTT, Papua dan Sumatera Selatan. Tapi itu masih masuk di masterplan yang baru. Masterplan yang lama kan baru Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara,” kata dia.

DEFARA DHANYA | ANNISA FEBIOLA

Pilihan Editor: Kritik Rencana Pemerintah Lanjutkan Food Estate, TPN Ganjar-Mahfud: Malu, Tanam Singkong Tumbuh Jagung

Berita terkait

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

59 menit lalu

Soal Kenaikan UKT, Anies Minta Panja DPR Bahas Problem Fundamental Pendidikan Tinggi

Menurut Anies, pembahasan dalam Panja Pembiayaan Pendidikan seharusnya tidak berfokus pada persentase.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

1 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

2 jam lalu

Anies Soal Kisruh UKT Mahal: Negara Harus Alokasikan Anggaran Lebih Banyak

Anies Baswedan turut menanggapi persoalan kenaikan UKT yang diprotes oleh mahasiswa karena dinilai tidak wajar.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

4 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

5 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

5 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

5 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

8 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

9 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

10 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya