Beras Langka di Tengah Distribusi Bansos, Pemerintah Diminta Terbuka Soal Stok Beras

Selasa, 13 Februari 2024 14:26 WIB

Pekerja melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Reynaldi Sarijowan mencatat bahwa kenaikan harga beras saat ini, memecahkan rekor tertinggi. Di mana, harga beras medium dijual Rp13.500 per kilogram (kg), sedangkan beras premium menyentuh Rp18.500 per kg. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Kebijakan Pangan Syaiful Bahari mengungkap bahwa pembatasan pembelian beras di pasar ritel kembali melanda beberapa kota, seperti Bogor dan Yogyakarta. Konsumen sekarang hanya diperbolehkan membeli beras kemasan 5 kilogram dengan jumlah maksimal dua pak.

Menurut Syaiful beras jenis premium juga pernah mengalami kelangkaan serupa pada Oktober 2023.

“Kelangkaan dan harga beras yang kini semakin naik di tengah derasnya pembagian bansos (bantuan sosial) sudah bukan cerita kosong lagi, tetapi sudah terjadi,” tutur Syaiful, dikutip pada Selasa, 13 Februari 2024.

Ia menilai defisit beras pada awal 2024 mencapai sekitar 2,8 juta ton. Sementara, panen raya diperkirakan pada bulan Mei. Meskipun ada panen pada Maret, tanam padi yang mundur menyebabkan panen tidak serentak. Curah hujan tinggi dan banjir di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur juga diperkirakan mengakibatkan gagal panen sebagian lahan.

“Kita tidak bisa memastikan berapa hasil panen nanti antara Maret sampai Mei, tapi yang jelas tetap di bawah normal,” lanjutnya.

Advertising
Advertising

Harapan untuk impor beras sebesar 2 juta ton, menurut dia juga belum pasti. Bahkan, Bapanas (Badan Pangan Nasional) menyatakan bahwa hanya 600 ribu ton beras impor yang baru tiba pada Maret.

Dengan menghitung stok yang tersedia, proyeksi hasil panen kuartal pertama, dan permintaan pasar yang meningkat menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, kata dia, pemerintah akan kesulitan memenuhi persediaan beras. Selain itu, sulit untuk menghentikan kenaikan harga beras yang sudah tinggi sebelumnya karena kelangkaan stok beras.

“Di fase awal, gejala krisis beras ditunjukkan dengan kenaikan harga yang konstan setiap bulan, tapi sekarang ini tidak lagi soal harga, tetapi kelangkaan beras di berbagai kota,” ujar dia.

Ia menyoroti bahwa pemerintah seharusnya tidak terus-terusan berkelit demi pencitraan seolah-olah pasokan beras di negara ini aman. Menurut dia, salah satu kesalahan besar pemerintah adalah terus menggunakan beras sebagai komoditas politik untuk kepentingan kelompok tertentu, terutama melalui pembagian bansos yang tidak terarah.

Lebih lanjut, ia juga menilai bahwa hingga saat ini, publik masih belum mendapat informasi yang jelas mengenai stok beras di Bulog.

“Kalau selalu dikatakan cukup, kenapa harga tidak kunjung turun, justru malah naik, bahkan terjadi kelangkaan,” kata dia.

Ia menjelaskan jika mengacu pada jumlah keluarga penerima manfaat sebanyak 22 juta dan pemberian beras sebanyak 10 Kg per keluarga, maka hanya sekitar 220 ribu ton beras impor yang diperlukan.

Kurangnya keterbukaan pemerintah, menurut dia, hanya menghasilkan narasi-narasi yang menyesatkan publik. “Di sini tidak ada keterbukaan pemerintah soal angka-angka panen, produksi beras dalam negeri, berapa angka impor beras sebenarnya, dan berapa stok cadangan beras pemerintah?”

Pilihan Editor: Beras Mahal, Erick Thohir: Seluruh Dunia Juga Naik, Makanya Pemerintah Hadir dengan Bansos

Berita terkait

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

2 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

3 hari lalu

Pos Indonesia Bagikan Bansos Sembako dan PKH Tahap 2 di Bali

Sebanyak 44.400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dijadwalkan menerima bansos sembako dan PKH di Bali.

Baca Selengkapnya

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

3 hari lalu

Sebut Stok Aman Menjelang Idul Adha, Jokowi Tak Khawatir Harga Naik

Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimistis tidak ada lonjakan harga bahan pokok menjelang Idul Adha karena stok pangan aman.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

3 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi akan Resmikan Bendungan hingga Bagikan Bansos

3 hari lalu

Hari Ketiga di Sultra, Jokowi akan Resmikan Bendungan hingga Bagikan Bansos

Ini agenda kunjungan kerja hari terakhir Jokowi di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

9 hari lalu

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

Risma mengaku usulan mekanisme bansos ini usai mendengar kabar pengusulan bantuan sosial diputuskan oleh satu orang

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

9 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

9 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

10 hari lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

11 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya