Ramai Politisasi Bansos, Pos Indonesia Klaim Penyaluran Tepat Sasaran Sesuai Data Pemerintah

Rabu, 7 Februari 2024 17:05 WIB

Warga membawa beras dan bantuan presiden pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Presiden memastikan pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pos Indonesia mengklaim bantuan sosial dari pemerintah yang disalurkan melalui Pos Indonesia, sudah tepat sasaran. Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan bantuan itu diterima sesuai dengan data penerima yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau sesuai by name by address. Pernyataan itu muncul di tengah isu politisasi bansos yang dilakukan oleh pemerintah.

"Dipastikan tepat sasaran, tapi tergantung datanya, ya," kata Faizal usai acara POSIND Day di Menara Danareksa, Jakarta Pusat pada Rabu, 7 Februari 2024.

Menurut Faizal, data penerima bantuan sosial bukan dari Pos Indonesia, tapi dari pemerintah. Kalau bantuannya dari Kementerian Sosial, datanya dari Kementerian Sosial. Faizal menyebut, Pos Indonesia hanya bertanggung jawab menyalurkan berbagai bantuan sosial pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan pangan beras, bantuan alat masak listrik, bantuan gizi untuk ibu hamil, dan bantuan intervensi kerawanan bencana.

"Puncaknya kami salurkan ke 20 juta keluarga. Itu sangat banyak sekali, tantangannya by name by address," kata dia.

Dia mengatakan, penyaluran bantuan sosial dilakukan dengan tiga cara. Jika keluarga penerima tinggal dalam radius 1 km dari kantor pos, maka dapat langsung mengambil di kantor pos terdekat. Jika lebih dari 1 km, Pos Indonesia akan menyalurkan melalui komunitas seperti RT, RW, kelurahan, dan sekolah.

Advertising
Advertising

"Untuk orang tua, sakit, atau ibu hamil yang tidak bisa datang kita salurkan ke rumah door to door," katanya.

Faizal mengklaim, Pos Indonesia telah terbiasa menyalurkan bantuan door to door. Ia juga memastikan akuntabilitas dari penyaluran bantuan sosial.

"Penerimanya direkam, foto orangnya, foto KTP nya, dan foto bantuannya. Kalau uang, ya dengan uangnya, kalau beras dengan berasnya," ucap Faizal.

Selain itu, untuk memastikan akuntabilitas, Pos Indonesia juga menyediakan dashboard yang dapat dipantau secara real time oleh pemberi bantuan seperti Kementerian Sosial, Kementerian ESDM, Bapanas, Bulog, dan pemberi lainnya.

"Bisa dipantau real time bantuan itu tiap detik tahu, sudah berapa dan dimana," ucapnya.

Sebelumnya, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. JK mengatakan bansos harus diberikan kepada masyarakat yang berhak berdasarkan pendataan, bukan dibagi di jalan, di pasar.

“Memberikan bansos dalam keadaan rakyat susah itu benar. Tapi caranya harus benar. Jangan dikasih di pinggir jalan, di pasar, dan tempat umum," kata Jusuf Kalla, dalam keterangan tertulis, Rabu, 7 Januari 2024.

Menurut dia, aturan yang benar pemberian sesuai nama, alamat terdata, dan pembagian bansos seharusnya dilakukan kepala desa, camat.

"Kalau yang dilakukan selama ini belum tentu yang menerima itu orang yang butuh,” ujar dia.

Sebelumnya sejumlah pihak juga mengkritik penyaluran bansos jelang Pemilu 2024. Penyaluran tersebut dituding sebagai politisasi bansos untuk memenangkan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.

YOHANES MAHARSO | IKHSAN RELIUBUN

Pilihan Editor: EKSKLUSIF: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir APBN Rp 50 T, Bansos dan IKN Jalan Terus

Berita terkait

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

1 hari lalu

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

Risma mengaku usulan mekanisme bansos ini usai mendengar kabar pengusulan bantuan sosial diputuskan oleh satu orang

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

2 hari lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

3 hari lalu

Surat Tilang Dikirim Via WhatsApp Bakal Diberlakukan secara Nasional, Ini Kata Korlantas Polri

Setelah uji coba pengiriman notifikasi tilang via WhatsApp lolos asesmen Polda Metro Jaya, sistem ini akan diterapkan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

5 hari lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

13 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

13 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

15 hari lalu

Dissenting Opinion Saldi Isra Usul PSU di 7 Daerah, Segini Perolehan Suara Prabowo-Gibran di Sana

Hakim MK Saldi Isra dalam dissenting opinion sebut 7 daerah harusnya pemungutan suara ulang. Berapa suara Prabowo-Gibran di tempat itu?

Baca Selengkapnya

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

15 hari lalu

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

MK sebut penyaluran bansos menjelang pemilu tak untungkan Prabowo-Gibran. Ini gelontoran dana bansos triliunan rupiah menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Jadi Preseden Buruk yang Wajarkan Politisasi Bansos

16 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Jadi Preseden Buruk yang Wajarkan Politisasi Bansos

Putusan MK yang menolak gugatan hasil Pilpres disebut akan menyuburkan politisasi Bansos buat elektoral Pemilu.

Baca Selengkapnya

MK Rekomendasikan Bansos Tak Dibagikan Menjelang Pemilu, Ganjar: Hakim Tidak Konsisten

17 hari lalu

MK Rekomendasikan Bansos Tak Dibagikan Menjelang Pemilu, Ganjar: Hakim Tidak Konsisten

Ganjar Pranowo, mengatakan, hakim MK tidak konsisten dalam mempertimbangkan putusan sengketa hasil Pilpres 2024 terurama soal bansos

Baca Selengkapnya