Benur Terus Diselundupkan, 5 Perusahaan Vietnam Siap Investasi Budidaya Lobster
Reporter
Defara Dhanya Paramitha
Editor
Khairul anam
Senin, 5 Februari 2024 15:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan sudah ada lima investor asal Vietnam yang ingin mengembangkan budidaya lobster di Indonesia.
“Lima (investor), semua dari Vietnam,” ujar Trenggono ketika ditemui usai acara Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Senin, 5 Februari 2024.
Menurut Trenggono, rencana investasi perusahaan Vietnam tersebut masih berproses dan dia berharap dapat selesai sesegera mungkin. “Yang kita ingin dapatkan di situ adalah investasi mereka masuk ke kita dan kita bisa setara dengan mereka. Kita bisa menjadi bagian dari supply chain global," kata Trenggono.
Sebelumnya, KKP telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Vietnam mengenai kerja sama budidaya lobster. Penandatangan tersebut telah dilakukan satu bulan yang lalu.
"Semua sedang dikaji, tapi MoU antara pemerintah Indonesia dengan Vietnam sudah berlaku. MoU-nya sudah satu bulan lalu," kata Trenggono usai acara Penyerahan Ikan Gratis di Kantor KKP, Jakarta Pusat, pada Jumat, 29 Desember 2023.
Menurut Trenggono, Vietnam memiliki etos kerja dan mata rantai industri budi daya lobster yang bagus. Karena itu, ia meminta Vietnam untuk berinvestasi.
"Vietnam sepakat, mereka mau investasi. Mereka juga berharap dengan pola ini semuanya menjadi lebih tertata dan legal," katanya.
Trenggono mengatakan, kerja sama dengan Vietnam dipilih karena selama ini pemerintah menutup keran ekspor benur, namun penyelundupan ke Vietnam masih marak terjadi. Padahal, katanya, pemerintah telah berupaya untuk terus mencegah terjadinya penyelundupan benur lobster.
"Saya lihat ratusan juta benur itu keluar terus. Sudah dicegah di mana-mana, kami tangkepin terus setiap hari, tapi tetap lolos. Sementara semakin jaya dari situ (Vietnam) dengan cara-cara ilegal," ujar dia.
DEFARA DHANYA | YOHANES MAHARSO
Pilihan Editor: Faisal Basri: Kenaikan Anggaran Bansos Menunjukkan Kegagalan Jokowi