BRI Angkat Potensi Perempuan Lewat Holding Ultra Mikro
Senin, 22 Januari 2024 19:55 WIB
INFO BISNIS – Holding Ultra Mikro (UMi) konsiten mengangkat pemberdayaan perempuan. UMi terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai induk, serta Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
UMKM atau pun kelompok industri kecil di Indonesia banyak dikelola oleh perempuan. Mulai dari produk makanan, pakaian jadi, tekstil, kayu dan barang dari kayu, serta barang anyaman dan rotan. Tercatat, partisipasi perempuan dalam UMKM mencapai sekitar 60 persen.
Kendati begitu, akses permodalan merupakan salah satu aspek penting untuk mengembangkan usaha agar naik kelas. Tak terkecuali bagi para perempuan yang berperan besar di bidang ekonomi.
Dalam hal ini, Holding UMi melalui PNM menyediakan produk pinjaman Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). Produk ini berlaku bagi usaha mikro, baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha. Kelompok ini pun dapat membangun dan mengembangkan usaha bersama. Tidak hanya permodalan, Mekaar juga memberikan akses kepada perempuan terhadap bahan baku dan distribusi.
Dalam sinergi Holding UMi, PNM mampu menyalurkan Rp 41,57 triliun kepada 15 juta pelaku usaha wanita. Dapat disebut lebih banyak dari capaian Grameen Bank, lembaga pembiayaan di Bangladesh penerima hadiah Nobel Perdamaian pada 2006. Dari situs resminya, Grameen Bank secara akumulasi telah menyalurkan pinjaman kepada 10,45 juta orang. Sama seperti PNM, mayoritas nasabah lembaga tersebut adalah kalangan perempuan yang mencapai 97 persen.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, PNM yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro, kini pantas mengklaim dirinya sebagai group lending terbesar di dunia. “Hal ini merupakan wujud BRI Group dalam melakukan pemberdayaan kepada wanita prasejahtera (underprivileged women) dan mendukung pencapaian SDGs khususnya yang terkait dengan kesetaraan gender,” ujarnya dalam gelaran World Economic Forum (WEF) 2024 yang diadakan di Davos, Swiss pada tanggal 15-19 Januari 2024.
Hal ini juga terbukti, berdasarkan survei BRI Research Institute pada 2023 sebanyak 60,85 persen nasabah Mekaar mampu meningkatkan omzet usaha dan 48,35 persen bahkan menikmati penambahan aset. Ini membuat para nasabah mampu meningkatkan taraf hidup sehari-hari, termasuk untuk pendidikan anak.
"Akses terhadap layanan keuangan sangat penting bagi masyarakat kurang mampu dan kurang terlayani. Pembiayaan dengan harga terjangkau dapat berfungsi sebagai tanjakan untuk meningkatkan skala usaha mereka dan meningkatkan peluang untuk menaiki tangga kelas ekonomi yang sulit dicapai," imbuh Sunarso.
Ke depan, BRI akan terus berkomitmen dalam pemberdayaan UMKM. Salah satunya untuk kinerja Holding Ultra Mikro, BRI mencatat hingga akhir Desember 2023 sudah lebih dari 37 juta nasabah peminjam yang terintegrasi. Keberhasilan BRI Group mengintegrasikan nasabah di segmen ultra mikro tersebut berdampak terhadap penurunan jumlah nasabah yang belum mendapatkan akses keuangan formal.
Terkait dengan pemberdayaan pelaku usaha wanita tersebut, Sunarso pun menuliskan insight-nya dan dimuat di website resmi WEF pada tautan sebagai berikut: https://www.weforum.org/agenda/2024/01/microfinance-women-indonesia-mekaar/. (*)