Chandra Asri Soal Kepulan Asap Pekat di Cilegon: Pembakaran Sesuai dengan SOP

Minggu, 21 Januari 2024 06:30 WIB

Kebakaran di pabrik kimia Chandra Asri di Cilegon. Foto : X

TEMPO.CO, Jakarta - PT Chandra Asri (Grup Barito Pacific) buka suara soal kepulan asap hitam dengan bau menyengat yang berasal dari cerobong asap pabriknya pada Sabtu, 20 Januari 2024. Corporate Shared Value Department Manager PT Chandra Asri Pacific Tbk Wawan Mulyana menyebut kejadian ini bukan diakibatkan kebocoran gas seperti informasi yang beredar namun karena pembakaran di cerobong atau flaring.

Wawan mengatakan pada Sabtu, 20 Januari 2024, pabrik Chandra Asri di Ciwandan, Anyer, Banten mengalami gangguan pada alat yang mengharuskan perusahaan melakukan pembakaran di cerobong atau flaring. Ia tidak menjelaskan secara rinci benda apa yang dibakar di cerobong tersebut.

"Kami melakukannya sesuai dengan SOP dan prosedur yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar," ujar Wawan dalam keterangannya kepada Tempo pada Sabtu, 20 Januari 2024.

Ia mengklaim flaring dapat dihentikan pada pukul 11.00 dan kendala berhasil ditangani serta dampaknya diminimalisir dengan baik. Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, kata dia, Chandra Asri akan mendirikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat aktivitas tersebut. Ia mengimbau bagi warga yang mengalami kendala kesehatan agar segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat.

Selanjutnya: Dinas Lingkungan Hidup Cilegon kumpulkan sampel kebahayaan asap<!--more-->

Advertising
Advertising

Masyarakat terdampak yang mengalami keluhan kesehatan akibat kejadian pencemaran ini dapat melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas terdekat. Biaya akan ditanggung oleh Chandra Asri.

"Kami juga secara aktif melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memprioritaskan keamanan dan keselamatan baik karyawan maupun masyarakat sekitar," kata dia.

Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Cilegon telah mengumpulkan sampel untuk diuji di laboratorium guna menentukan tingkat kebahayaan asap yang dihasilkan oleh pembakaran gas di Chandra Asri. Saat ini, belum ada pengumuman resmi dari DLH Kota Cilegon mengenai hasil uji laboratorium tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon Sabri Mahyudin mengatakan kepulan asap hitam dengan bau menyengat yang berasal dari cerobong asap PT Chandra Asri (Grup Barito Pacific) pada Sabtu, 20 Januari 2024, membuat sejumlah warga mengalami mata perih, sesak napas, mual dan muntah. Kejadian itu diketahui setelah ada pengaduan masyarakat di Kecamatan Grogol, Pulomerak, Citangkil, dan Ciwandan, yang mengeluhkan bau tersebut.

"Bau tak sedap mulai tercium sekitar pukul 03.00 WIB di wilayah Kecamatan Ciwandan, Grogol, Citangkil dan sekitarnya. Warga mengeluhkan mata perih, sesak napas, mual dan muntah," kata Sabri dalam keterangannya yang dikutip pada Sabtu, 20 Januari 2024.

Pilihan Editor: Buntut Polusi Udara Pembakaran Gas, Walikota Cilegon Berhentikan Operasional Chandra Asri

Berita terkait

Pabrik Sepeda Motor Listrik Yadea Teknologi Indonesia di Karawang Bakal Serap 3.000 Tenaga Kerja

1 hari lalu

Pabrik Sepeda Motor Listrik Yadea Teknologi Indonesia di Karawang Bakal Serap 3.000 Tenaga Kerja

Pabrik sepeda motor listrik PT Yadea Teknologi Indonesia mulai dibangun di Kawasan Industri Suryacipta Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Federasi Serikat Pekerja Sebut Pembayaran Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata yang di PHK Senin

3 hari lalu

Federasi Serikat Pekerja Sebut Pembayaran Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata yang di PHK Senin

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia memastikan pesangon 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang terkena PHK dibayarkan Senin.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

3 hari lalu

Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

Tercapainya kesepakatan mengakuisisi aset minyak Shell di Singapura semakin memperkuat ketahanan bisnis PT Chandra Asri Pacific Tbk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

4 hari lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Angka Pengangguran akan Meningkat

4 hari lalu

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Angka Pengangguran akan Meningkat

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkap maraknya pemutusan hubungan kerja atau PHK di awal 2024. Bakal meningkatkan angka pengangguran.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Usut Pembakaran 2 Ekskavator dan 2 Truk oleh Orang Tak Dikenal di Yapen

5 hari lalu

Polda Papua Usut Pembakaran 2 Ekskavator dan 2 Truk oleh Orang Tak Dikenal di Yapen

Polisi telah melakukan olah TKP di lokasi pembakaran 2 truk dan 2 ekskavator milik PT Simon di Kepulauan Yapen Papua.

Baca Selengkapnya

Semen Merah Putih Bakal Buka Pabrik di Sumatera Bulan Depan

6 hari lalu

Semen Merah Putih Bakal Buka Pabrik di Sumatera Bulan Depan

Perusahaan pembuat Semen Merah Putih, PT Cemindo Gemilang Tbk. berencana bakal membuka pabrik baru di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

7 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

7 hari lalu

Kemenperin: Pabrik Motor Listrik Baru Akan Groundbreaking Pekan Depan, Luasnya 54 Hektare

Merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

7 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya