DEN Sebut Program Kompor Listrik akan Dilanjutkan, Sasar Masyarakat Golongan Menengah ke Atas

Reporter

Riri Rahayu

Editor

Grace gandhi

Jumat, 19 Januari 2024 13:46 WIB

Ilustrasi kompor listrik 2 tungku. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto blak-blakan soal rencana pemerintah melanjutkan program kompor listrik. Sebelumnya, program kompor listrik memang dibatalkan pada 2022 usai menuai polemik.

Ia berujar, program ini akan menjadi program lanjutan dari rice cooker gratis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Program kompor listrik akan dimulai dari rumah tangga perumahan menengah ke atas dan apartemen.

"Kami akan mulai dari golongan masyarakat menengah ke atas untuk menggunakan kompor listrik. Sementara masyarakat yang pakai LPG 3 kg diberikan rice cooker," kata Djoko kepada Tempo melalui aplikasi perpesanan pada Kamis malam, 18 Januari 2024.

Djoko menuturkan, rencana kelanjutan program kompor listrik menjadi arahan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam rapat yang ia ikuti pada Selasa lalu. Ia mengatakan, program ini ditujukan untuk mempercepat transisi energi.

Lebih lanjut, Djoko menuturkan, program kompor listrik akan menjadi program kerja sama antarkementerian. Nantinya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang akan melakukan sosialisasi. Sedangkan produksi kompor listrik akan ditangani Kementerian Perindustrian.

Advertising
Advertising

Selanjutnya: Akan tetapi sebelumnya, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM....

<!--more-->

Akan tetapi sebelumnya, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu menepis kabar kelanjutan program kompor listrik. "Belum terpikirkan. Ini saja dulu (program rice cooker gratis)" kata Jisman ketika ditemui usai konferensi pers di Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024.

Lagipula, kata Jisman, dari uji coba yang pernah dilakukan di Bali, masih ada sejumlah hal yang mesti dievaluasi. Salah satunya karena ada kendala dari alat memasak. "Karena kan harus khusus, tidak sembarangan," tuturnya.

Jisman juga menepis kabar bahwa program kompor listrik bakal menyasar masyarakat kelas menengah ke atas. Ia juga mengatakan penggunaan kompor listrik bagi masyarakat kelas menengah ke atas cukup menjadi imbauan pemerintah. Sebab menurutnya, mereka tidak perlu dibantu negara.

Direktur Eksekutif Energy Watch Daymas Arangga mengatakan pemerintah tidak perlu buru-buru melanjutkan program kompor listrik. Menurutnya, perlu dilihat kembali urgensi dan tujuan pemerintah menjalankan program ini. Pemerintah, kata dia, perlu riset mendalam agar kebijakan yang diambil bisa lebih efektif.

Daymas juga mengatakan program kompor listrik tidak perlu menjadi program bantuan untuk masyarakat kelas menengah ke atas atau orang kaya. Sebab, kelas ekonomi mampu ini memiliki banyak opsi sumber energi yang bisa dimanfaatkan.

"Orang-orang kaya hanya perlu regulasi pendukung supaya mereka tidak dapat membeli BBM dan LPG bersubsidi yang ditargetkan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah," kata Daymas kepada Tempo, Kamis, 18 Januari 2024.

Pilihan Editor: IHSG Sesi I Menguat 0,11 Persen, Saham GOTO Paling Banyak Diperdagangkan

Berita terkait

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

7 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

11 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

12 hari lalu

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

Usai Harvey Moeis, Kejagung kembali menetapkan lima tersangka kasus tindak pidana korupsi PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

13 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Menengok Lagi Pembatasan LPG 3 Kg: Soal Tepat Sasaran Hingga Alokasi Subsidi Terbesar

15 hari lalu

Menengok Lagi Pembatasan LPG 3 Kg: Soal Tepat Sasaran Hingga Alokasi Subsidi Terbesar

Pembatasan LPG 3 kg untuk melaksanakan transformasi pendistribusian LPG melon agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

15 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

21 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

23 hari lalu

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan pemerintah masih menahan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

23 hari lalu

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di tengah konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

27 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

Pertamina Patra Niaga menyebut kenaikan tertinggi gasoline terjadi pada produk Pertamax Turbo yang mencapai 104 persen.

Baca Selengkapnya