Tekan Impor, Bapanas Janji Optimalkan Pemenuhan Cadangan Pangan dari Dalam Negeri

Minggu, 7 Januari 2024 09:56 WIB

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi (kedua dari kanan), saat bertemu dengan Duta Besar india untuk India, Ina Hagniningtyas Krisnamurthi (kedua dari kiri), di New Delhi, India, Senin (18 Desember 2023). (ANTARA/HO-Bapanas/rst)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyinggung soal sumber pemenuhan stok cadangan pangan pemerintah atau CPP. Ia mengatakan pihaknya akan menekan jumlah impor dan mengoptimalisasi serapan hasil produksi petani pada musim panen mendatang.

Menurutnya, kini hal terpenting adalah adanya kepastian offtaker atau penyerap pasokan hasil produksi petani dan peternak. "Sehingga, silakan sedulur petani dan peternak berproduksi. Nanti BUMN pangan ditugaskan untuk menyerap dengan fungsinya sebagai standby buyer," ujar Arief dalam keterangannya pada Ahad, 7 Januari 2023.

Arief kemudian meminta Perum Bulog dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BUMN pangan lainnya untuk bersiap menyerap hasil produksi petani dengan harga yang baik. Nantinya, kata dia, Perum Bulog akan bersinergi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan koperasi untuk menyerap hasil produksi petani.

Untuk penyerapan tersebut, ia mengungkapkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menetapkan plafon pinjaman yang dapat diberikan subsidi bunga dengan skema penjaminan dari pemerintah. Pinjaman yang mencapai Rp 28,7 triliun tersebut mendapatkan subsidi bunga oleh pemerintah kepada BUMN Pangan, yaitu Perum Bulog dan ID FOOD.

Kendati demikian, Arief mengatakan pemerintah masih akan melakukan impor beras untuk menjaga keseimbangan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Dia mengatakan bahwa kebijakan tersebut merupakan keputusan pemerintah untuk mengantisipasi defisit neraca bulanan.

Advertising
Advertising

Pada saat yang sama, bansos atau bantuan pangan beras bakal terus disalurkan kepada masyarakat berpendapatan rendah. Tujuannya, ucap Arief, untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi.

Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras bulanan pada Januari 2024 sebesar 0,9 juta ton dan Februari 2024 sebesar 1,3 juta ton. Ini berada di bawah rata-rata konsumsi beras bulanan yang diperkirakan sebesar 2,5 juta ton.

"Kita tidak bisa menunggu stok habis sehingga perlu antisipasi agar stabilitas pangan tetap terjaga. Jadi kita perlu siapkan beberapa bulan ke depan," ujarnya. Terlebih dampak El Nino terhadap penurunan produksi, menurutnya, baru terasa dua atau tiga bulan berikutnya. Sementara itu, pada saat yang sama pemerintah juga terus menggulirkan bantuan pangan beras.

Pilihan Editor: Anies, Prabowo, dan Ganjar Diharapkan Tidak Gagap Teknologi jika Jadi Presiden



Berita terkait

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

1 hari lalu

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

Kementerian Keuangan memastikan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

2 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

3 hari lalu

Bapanas Akan Tingkatkan Masa Simpan Pangan

Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan akan perbaiki masa simpan pangan.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

4 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

5 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

5 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

5 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

6 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

6 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

6 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya