Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Pengamat Dorong KAI Pasang Sistem Pemberhentian Otomatis

Minggu, 7 Januari 2024 05:00 WIB

Kondisi rangkaian kereta saat tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 5 Desember 2024. Tabrakan kereta antara kerata commuter line Bandung Raya dengan KA Turangga terjadi pagi hari dengan korban tewas sedikitnya tiga orang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang mengungkap sejumlah langkah perbaikan yang perlu dilakukan setelah kecelakaan kereta api di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Jumat, 5 Januari 2024. Salah satunya, Deddy mengusulkan PT Kereta Api Indonesia atau KAI memasang sistem pemberhentian otomatis.

Deddy menyebut, dalam jangka pendek, PT KAI sebagai operator perlu memperbaiki manajemen keselamatan. Lintasan single track atau jalur tunggal perlu segera diganti ke double track atau jalur ganda.

"Kalau pendek jelas, harus ada perbaikan di manajemen keselamatan di KAI sebagai operator. Di Cicalengka sampai Bandung itu tengah proses double track, kemungkinan untuk menghindari kecelakaan semacam ini," ujar Deddy dalam keterangannya kepada Tempo pada Sabtu, 6 Januari 2024.

Dalam jangka panjang, ia mengusulkan KAI untuk memasang sistem pemberhentian otomatis atau (automatic train stop/ATS) di setiap lokomotif kereta. "Untuk jangka panjang sendiri saran saya memang lebih baik semua lokomotif PT KAI dipasang ATS atau autotomatic train stop," ujarnya.

Menurutnya, ATS saat ini sudah digunakan di Indonesia yaitu pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. "Kalau ATS kita tidak perlu jauh ke luar negeri, di kereta cepat Whoosh kan sudah ada ATS-nya," tuturnya.

Advertising
Advertising

Ia menyebut, dengan ATS, kereta akan otomatis berhenti jika didepannya terdapat benda yang menghalangi jalur. "Sudah ada kambing, atau domba yang melintas, keretanya kan auto berhenti. Jadi radius 1 km, jarak jauh, ada kambing misalnya itu kan sudah sensornya sensitif. Barang asing otomatis berhenti sendiri, bukan masinis, apalagi kalau didepannya ada kereta segede gaban (ukuran besar), otomatis berhenti. Kambing dan manusia saja otomatis berhenti. Harus dipasang seperti itu," ucapnya.

Sebagai informasi, pada Jumat, 5 Januari 2024 terjadi kecelakaan kereta api di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700. Kecelakaan itu melibatkan dua kereta yaitu KA Turangga dengan Kereta Lokal Bandung Raya.

YOHANES MAHARSO | MOH. KHORY ALFARIZI

Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Erick Thohir Puji Jokowi dan Prabowo, Kompensasi Penumpang Terdampak Kecelakaan KA Turangga

Berita terkait

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

3 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

3 hari lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

3 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

3 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

4 hari lalu

4 Orang Meninggal, Ini Kronologi Mobil Fortuner Jatuh ke Jurang di Taman Nasional Bromo

Polres Malang mengungkap kronologi mobil Fortuner berpenumpang 9 orang jatuh ke jurang di kawasan Taman Nasional Bromo.

Baca Selengkapnya

Imbas Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, Kemenhub Rancang Lagi Aturan Jual Beli, Ganti Kepemilikan Kendaraan

4 hari lalu

Imbas Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, Kemenhub Rancang Lagi Aturan Jual Beli, Ganti Kepemilikan Kendaraan

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub sedang menyiapkan berbagai upaya antisipasi kecelakaan lalu lintas oleh bus yang dinilai masih masif kasusnya.

Baca Selengkapnya

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

4 hari lalu

7 Pasien Dipulangkan, RS Bhayangkara Brimob Masih Rawat 5 Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Brimob AKBP Taufik Ismail mengatakan 7 pasien korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana dibolehkan pulang.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

4 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

4 hari lalu

Polda Jabar Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Polda Jabar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengetahui penyebab kecelakaan bus itu.

Baca Selengkapnya