Tungku Smelter Meledak, PT IMIP Klaim Sudah Laksanakan Audit Internal Sistem K3

Rabu, 27 Desember 2023 13:32 WIB

Smelter Nickel PT IMIP Morowali. Foto : Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Media Relations Head PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Dedy Kurniawan mengklaim PT IMIP telah melakukan audit internal terhadap Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di kawasan secara berkala. Termasuk audit pada PT Indonesia Tsingsan Stainless Steel (ITSS).

Dedy mengatakan audit SMK3 internal terakhir dilakukan pada Juli 2023. "Hasil audit internal telah memenuhi PP Nomor 50 Tahun 2012 (tentang penerapan SMK3) sekitar 74 persen," kata Dedy kepada Tempo, Selasa, 26 Desember 2023.

Audit SMK3 eksternal oleh Dirjen Binwasnaker dan K3 Kementerian Ketenagakerjaan memang belum dilakukan. Rencananya, audit itu akan dilakukan pada Januari 2024. Namun, kata Dedy, PT ITSS masih proses penerapan SMK 3 sesuai temuan audit internal perusahaan.

Ia juga membantah tudingan tidak adanya perencanaan keselamatan sebelum insiden ledakan tungku smelter milik PT ITSS pada Minggu lalu."Perencanaan safety ada, sehingga izin kerja untuk melakukan pekerjaan perbaikan bisa dilakukan," kata Dedy.

Diberitakan sebelumnya, ledakan tungku smelter milik PT ITSS di Kawasan IMIP terjadi pada Minggu, 24 Desember 2023, sekitar pukul 05.30 WITA. Insiden tersebut mengakibatkan 18 pekerja meninggal dunia dan 41 luka-luka.

Advertising
Advertising

Belum diketahui secara pasti penyebab kejadian nahas itu. Dedy mengatakan investigasi pada sistem K3 di tempat kejadian sedang diinvestigasi. Perusahaan mempercayakan proses pendalaman penyebab insiden kepada pihak berwenang.

"Kami menjamin terselenggaranya kerja sama dengan para pihak terhadap rekomendasi penanganan dampak yang muncul sesuai tata hukum yang berlaku," kata. "Perusahaan siap melakukan segala bentuk perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku."

Adapun sebelumnya, Dedy mengatakan, kebakaran terjadi pada tungku 41 yang awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan. Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar.

"Terak itu kemudian bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar. Dinding tungku runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar, sehingga menyebabkan kebakaran," kata dia.

Namun, ia mengklaim tungku 41 masih layak pakai. Tungku tersebut hanya harus mendapat perawatan rutin secara periodik. "Pengecekan berkala selalui dilakukan," kata Dedy ketika dikonfirmasi pada Minggu, 24 Desember 2023.

Dedy juga mengatakan karyawan yang bertugas di area berbahaya tersebut selalui didampingi tim teknis. Pendamping itu, termasuk petugas pengawas kerja.

"Sehari sebelum kejadian, tungku juga sudah dimatikan dan tidak dioperasikan karena akan diperbaiki," kata Dedy.

RIRI RAHAYU | EKA YUDHA

Pilihan Editor: PT IMIP Beri Santunan Rp 600 Juta Bagi Korban Jiwa, Bagaimana dengan Korban Luka?

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

8 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

6 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

9 hari lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

17 hari lalu

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kementeriannya sedang berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM soal rencana izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

21 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya