Panen Bawang Merah dan Cabai Masih Sporadis, Zulhas Dorong Ongkos Angkut Disubsidi
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 27 Desember 2023 13:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan pemerintah daerah mendorong diberikannya subsidi ongkos pengangkutan selama periode Natal 2023 dan tahun baru 2024.
Pemberian subsidi ini, menurut Zulhas, dibutuhkan agar bisa tetap menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga sejumlah bahan pangan.
"Subsidi ongkos angkut, khususnya dilakukan pada komoditas bawang merah dan cabai yang saat ini panennya masih sporadis di sentra tertentu," kata Zulhas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 26 Desember 2023.
Ia menjelaskan, saat ini komoditas cabai harganya jeblok di berbagai pasar seiring panen yang mulai berlangsung di sentra produksi.
Zulhas menyatakan pihaknya terus memastikan kelancaran distribusi selama arus pergerakan lalu lintas Natal dan tahun baru dengan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI guna memastikan kelancaran distribusi harga barang bahan pokok.
Untuk komoditas yang tingkat ketergantungan impornya tinggi, kata Zulhas, Kemendag memastikan manajemen importasi yang tepat waktu dan tepat jumlah. Hal ini sesuai dengan koordinasi yang dilakukan antar kementerian dan lembaga terkait.
Kemendag juga mengintensifkan distribusi melalui program Gerai Maritim untuk wilayah Indonesia Timur, serta mengawasi distribusi barang kebutuhan pokok dengan melibatkan Satuan Tugas Pangan pangan. Hal tersebut untuk mencegah upaya spekulasi/penimbunan oleh oknum pelaku usaha menjelang dan selama Natal dan tahun baru.
"Dengan bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait, pemerintah jamin harga dan pasokan bapok terkendali sehingga masyarakat dapat tersenyum," ucap Zulhas.
Untuk menjaga stabilitas harga dan stok pangan, Kemendag mengintensifkan pemantauan ketersediaan pasokan dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok pada 679 pasar di 503 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Kemudian, mendorong produsen minyak goreng memenuhi kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) dengan proporsi Minyakita sebesar 40 persen.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan kecukupan dan stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri pada periode Natal 2023 dan tahun baru 2024. Selain itu, Kemendag juga bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional dan Bulog mempercepat pendistribusian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah di Indonesia.
ANTARA
Pilihan Editor: Jokowi Masih Waswas Urusan Pangan: Di 2024 Belum akan Kembali Normal