Mahfud MD Sebut Food Estate Proyek Gagal, Jurkam TPN: Seharusnya Tak Bergantung pada Satu Bahan Pokok
Reporter
Defara Dhanya Paramitha
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 21 Desember 2023 17:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Juru Kampanye Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Choirul Anam, menanggapi soal pernyataan Mahfud MD yang menyebut food estate yang dijalankan pemerintahan Jokowi sebagai proyek gagal.
“Kalau dari beberapa data yang ada, memang food estate itu program yang gagal. Tapi problem bagaimana kita merumuskan ketahanan pangan itu tetap harus dijawab,” ujar Choirul ketika dihubungi, Rabu, 20 Desember 2023.
Menurut Choirul, ketahanan pangan berkaitan dengan ekosistem ketahanan pangan, bukan industri ketahanan pangan. “Nah ekosistem ketahanan pangan itu termasuk di dalamnya adalah pelibatan masyarakat,” tuturnya.
Choirul pun menyebut bahwa proyek tersebut seharusnya tidak hanya bergantung pada satu jenis bahan pokok. “Nah gitu jadi logika ketahanan pangan adalah logika ekosistem pangan itu sendiri yang di dalamnya ada kehidupan masyarakatnya,” ucapnya.
Karena, kata Choirul, penanganan pangan juga berarti upaya membangun tetangga, lingkungan, harga, ketersediaan pupuk, dan yang paling penting adalah keterlibatan masyarakat itu sendiri. “Pada prinsipnya, apa yang baik dilanjutkan, apa yang kurang ya dievaluasi.”
Adapun sebelumnya, Mahfud MD mengatakan proyek food estate yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo merupakan program gagal. Hal itu disampaikan dalam acara bedah visi misi di Universitas Andalas, Padang, Senin, 18 Desember 2023.
Mahfud menyebut, program food estate layak disebut gagal karena tidak ada petani yang menggarap lahan tersebut. "Kenapa? Karena kita menyediakan lahan yang besar, tidak dipikirkan bahwa lahan yang besar dengan modal yang besar itu harus ada petani. Sementara, lahan yang disediakan itu tidak ada orangnya, siapa yang mau bertani di situ?" ujar Mahfud kala itu.
Meski demikian, kata Mahfud, secara ide program food estate tetap bisa dilanjutkan. Ia juga menyebut, bahan pangan di Indonesia semestinya tidak hanya bergantung kepada beras. Namun, banyak komoditas pangan lain yang dapat dikembangkan.
"Idenya bisa dilanjutkan dan pangan bukan hanya beras pada akhirnya. Harus kembali ke makanan tradisional Indonesia ada jagung, gandum, sagu, sorgum dan sebagainya. Itu nanti kita kembangkan karena itu makanan tradisional kita," katanya.
Food estate atau lumbung pangan merupakan salah satu Program Strategis Nasional 2020-2024 guna membangun lumbung pangan nasional pada lahan seluas 165.000 hektare. Pada tahun 2020, dikerjakan seluas 30.000 hektare sebagai model percontohan penerapan teknologi pertanian 4.0.
DEFARA DHANYA | YOHANES MAHARSO | ANDRY TRIYANTO
Pilihan Editor: Profil Siti Nur Azizah Ma'ruf, Putri Wapres yang Dukung Ganjar - Mahfud