Ganjar Pranowo Ungkap 3 Strategi Turunkan Harga Bahan Pokok jika jadi Presiden
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 19 Desember 2023 06:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo membeberkan tiga strategi menurunkan harga bahan pokok jika terpilih menjadi presiden. Strategi tersebut diklaim sukses diterapkan saat menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.
Hal tersebut diungkap Ganjar dalam acara konsolidasi relawan pemenangan di Rest Area Bumdes, Desa Beran, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Strategi pertama adalah pemerintah harus memiliki satu data pertanian seluruh Indonesia.
“Maka dengan sistem pendataan yang baik atau satu data pertanian Indonesia, Insyaallah akan mempermudah dalam pengelolaan ketahanan sampai kedaulatan pangan kita," ujar Ganjar lewat keterangan tertulis dikutip Senin, 18 Desember 2023.
Strategi kedua, dia menjelaskan, pentingnya peta komoditas Indonesia lantaran keberagaman komoditas sangat dibutuhkan agar tidak tertuju dalam satu jenis pangan yang diproduksi. Sehingga jika terdata dengan baik input dan output sudah terlibat, baru bicara kuantitas yang bisa diproduksi sesuai dengan kebutuhan penduduk.
"Maka saya katakan, yuk kembali pada kekuatan lokal,” kata dia.
Calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menambahkan, jika produksi pertanian melebihi angka kebutuhan, maka pemerintah bisa mengekspor ke negara yang membutuhkan. Tujuannya agar menjadi pendapatan perekonomian untuk negara.
Selanjutnya strategi ketiga, pemerintah harus menyediakan bantuan sarana produksi (saprodi) dan sarana produksi pertanian (saprotan) kepada petani. Termasuk juga modernisasi dalam kegiatan pertanian.
"Sampai titik itu kami mulai bicara saprotan dan saprodi apa yang diberikan untuk sarana produksinya dan pertaniannya,” tutur Ganjar. “Maka modernisasi juga dilakukan, termasuk menyiapkan pupuk, obat, alat dan mesin pertanian (alsintan) selama proses sampai keluar menjadi produk.”
Selain soal kualitas dan kuantitas produksi, mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga bakal mengembalikan fungsi Bulog agar pangan tidak diliberalisasi. Sehingga, keberadaan lembaga tersebut mampu menjaga stabilitas harga dari tingkat produsen hingga pasar.
'“Bulog yang nantinya akan membeli hasil produksi langsung dari petani. Sehingga tidak bisa diliberalisasi, dan bisa menjaga kestabilan harga," kata Ganjar.
Capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu pun berkomitmen untuk terus mendorong Indonesia menjadi negara yang berdikari dalam pertanian. "Kalau kami bisa produksi kenapa tidak? Itulah berdikari. Inilah yang pernah kita praktikkan di Jawa Tengah," ujar Ganjar.
Pilihan Editor: Terpopuler: Alasan Anies dan Ganjar Beda Sikap tentang IKN, Gagasan Prabowo Mengenai Ojol Menuai Kritik