Sri Mulyani Sebut Kinerja Ekonomi Indonesia Tertinggi di ASEAN dan G20

Jumat, 15 Desember 2023 19:09 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Seskab Pramono Anung, Menkeu Sri Mulyani, dan Mendagri Tito Karnavia saat Penyerahan secara Digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2024. Presiden Joko Widodo menyiapkan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3.325,1 triliun pada 2024. Dana tersebut akan ditujukan untuk beberapa hal yang menjadi fokus. Dana tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.467,5 triliun dan transfer ke daerah Rp857,6 triliun. Pemerintah juga akan menuntaskan proyek infrastruktur prioritas, percepatan transformasi ekonomi hijau dan dukung reformasi birokrasi serta aparatur sipil negara (ASN). TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN dan G20 semuanya masih dalam situasi yang lemah. Dia mencontohkan Argentina, saat ini masih dilanda ketidakpastian dengan adanya langkah-langkah dari pemerintahan baru untuk bisa menstabilkan dan menangani krisis ekonomi.

“Indonesia masih termasuk negara yang memiliki kinerja pertumbuhan ekonomi tertinggi di lingkungan ASEAN dan G20 yaitu di 5 persen,” ujar Sri Mulyani dalam acara Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Desember 2023 di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 15 Desember 2023.

Dari sisi kegiatan manufaktur, kata Sri Mulyani, seiring dengan pelemahan ekonomi dunia yang terjadi, 69,6 persen negara-negara berada di zona kontraksi kegiatan manufakturnya. Di dalamnya termasuk negara yang ekonominya besar seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Jepang, dan Korea Selatan.

Bahkan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, serta Vietnam, Purchasing Managers Index (PMI) manufakturnya berada di zona kontraksi. Hanya 30 persen dari negara yang disurvei PMI-nya berada di dalam zona ekspansi termasuk Indonesia.

“Kalau kami lihat Indonesia, terus menerus ada di dalam zona ekspansi yang cukup bertahan semenjak pandemi berakhir,” tutur Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Artinya, bendahara negara melanjutkan, banyak negara yang berharap setelah pandemi Covid-19 pulih dan kegiatan manufakturnya tumbuh kuat ternyata tidak. Yang terjadi justru perlemahan kegiatan manufaktur. Jadi dalam konteks ini Indonesia termasuk di dalam kategori ekonomi dan kegiatan manufakturnya resilien. “Tetap bisa bertahan positif dan ekspansif.”

Sri Mulyani mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini. Menurut dia, melihat Amerika Serikat, inflasinya masih tinggi, meskipun kemungkinan pada minggu-minggu ini menunjukkan ada tanda-tanda tingkat suku bunga yang sudah pada titik puncaknya.

Dia menjelaskan, tekanan fiskal di Negeri Paman Sam itu juga masih tinggi, dan excess saving (tabungan berlebih) dari masyarakat Amerika tergerus karena inflasi. Hal itu juga akan membayangi prospek pelemahan ekonomi dari negara yang dipimpin Presiden Joe Biden itu.

“Meskipun mungkin sedikit kabar baiknya Amerika cukup optimis tidak akan mengalami resesi seperti yang tadinya dikhawatirkan pada tahun yang lalu,” ujar Sri Mulyani.

Sementara, kata dia, masih bergulat dengan kondisi pelemahan ekonominya yang belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Berbagai faktor struktural yang sifatnya jangka menengah seperti demografi, labour aging (tenaga kerja usia lanjut), dan krisis properti masih menjadi faktor pemberat dari perekonomian Cina.

Sedangkan di Eropa, ekonominya sudah melemah cukup tajam. Sri Mulyani mencontohkan Jerman yang bahkan mengalami kontraksi ekonomi. Demikian juga dengan Inggris, yang defisit fiskalnya tinggi, inflasinya—terutama core inflation (inflasi inti)—juga masih tinggi.

“Ini yang menyebabkan Eropa mengalami kondisi tekanan suku bunganya belum menunjukkan tanda-tanda sudah pada titik puncaknya,” ucap Sri Mulyani.

Pilihan Editor: Jokowi Sebut Penambahan Saham Freeport Menunggu Peraturan Pemerintah

Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

17 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

20 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

1 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

1 hari lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

1 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

1 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

2 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

2 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

2 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

2 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya