BPS: Neraca Perdagangan Surplus Selama 43 Bulan Berturut-turut, November Tercatat US$ 2,41 Miliar
Reporter
Antara
Editor
Grace gandhi
Jumat, 15 Desember 2023 15:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan neraca perdagangan barang pada November 2023 tercatat surplus US$ 2,41 miliar.
"Pada November 2023 neraca perdagangan barang mencatat surplus US$ 2,41 miliar," ujar Deputi Bidang Statistik Barang dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 15 Desember 2023.
Pudji menambahkan, dengan demikian neraca perdagangan barang kembali mengalami surplus selama 43 bulan secara beruntun sejak Mei 2020.
"Surplus neraca perdagangan barang November kali ini lebih ditopang oleh surplus pada komoditas non migas sebesar 4,62 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang surplus adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan atau nabati, kemudian besi dan baja," katanya.
Sedangkan neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit US$ 2,21 miliar dengan komoditas penyumbang devisa adalah hasil minyak dan minyak mentah.
Secara kumulatif, hingga November 2023, total surplus neraca perdagangan barang Indonesia mencapai US$ 33,63 miliar atau lebih rendah US$ 16,91 miliar (33,46 persen) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada November 2023, Indonesia mengalami surplus perdagangan barang dengan beberapa negara di mana tiga terbesar di antaranya adalah India sebesar US$ 1,54 miliar, Amerika Serikat sebesar US$ 1,25 miliar, dan Filipina US$ 0,79 miliar.
Selanjutnya: Surplus terbesar dialami dengan India yang didorong....
<!--more-->
Surplus terbesar dialami dengan India yang didorong oleh komoditas barang bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, serta besi dan baja.
Sementara itu, Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara dan tiga terdalam di antaranya adalah Australia sebesar US$ 0,46 miliar, Brasil US$ 0,37 miliar, dan Thailand US$ 0,34 miliar.
Defisit terdalam dialami dengan Australia yang didorong oleh komoditas biji logam, kerak dan abu, gula dan kembang gula, serta bahan bakar mineral.
Pada November 2023, nilai ekspor Indonesia mencapai 22 miliar dolar AS atau turun tipis 0,67 persen dibandingkan Oktober tahun ini.
Ekspor migas tercatat US$ 1,28 miliar atau turun 6,39 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan untuk ekspor nonmigas tercatat US$ 20,72 miliar atau turun tipis 0,29 persen.
Sedangkan nilai impor Indonesia tercatat US$ 19,59 miliar atau naik 4,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Impor migas tercatat senilai US$ 3,49 miliar atau naik 8,79 persen. Sedangkan impor non-migas tercatat US$ 16,10 miliar atau naik 4,08 persen.
Pilihan Editor: Penerima Bantuan Pangan Beras Tahun Depan Bertambah, Bulog Alokasikan 220 Ribu Ton per Bulan