Jumlah Petani Gurem Meningkat, Ada Korelasi dengan Menyempitnya Lahan?
Reporter
Yohanes Maharso Joharsoyo
Editor
Grace gandhi
Selasa, 5 Desember 2023 16:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS melaporkan kenaikan jumlah rumah tangga usaha pertanian (RTUP) di Indonesia yang bertani di pekarangan rumah alias petani gurem. Pada 2023, terdapat 16,89 juta petani gurem. Jumlah ini meningkat 18,54 persen dibandingkan data 2013.
Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengungkap bahwa kenaikan itu dapat disebabkan karena fakor lahan yang semakin menyempit, sehingga banyak petani yang beralih menjadi petani gurem.
"Salah satu konsep petani gurem ini kan yang lahannya sempit. Ini pasti ada korelasinya. Makin ke sini, lahan pasti makin sempit," kata Atqo dalam acara Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, pada Senin, 4 Desember 2023.
Sebagai informasi, petani gurem merupakan rumah tangga yang yang mengelola atau memiliki tanah baik untuk pertanian maupun tempat tinggal dengan luas kurang dari 0,50 hektar.
Atqo menyebut, dengan adanya kenaikan petani gurem, program pertanian yang dapat dikembangkan bukan lagi penambahan lahan, melainkan peningkatan produktivitas petani.
Selanjutnya: "Jangan-jangan programnya bukan ekstensifikasi...."
<!--more-->
"Jangan-jangan programnya bukan ekstensifikasi tapi intensifikasi. Produktivitasnya walaupun gurem tapi tetap ditingkatkan bukan malahan menambah lahan tapi menambah produktivitas terutama tanaman pangan," ujar Atqo.
Secara spasial, kata Atqo, persentase RTUP gurem paling tinggi Pulau Sumatera berada di Aceh yaitu sebesar 57,68 persen. Jumlah ini naik 60,50 persen dari ST2013.
“Untuk di Jawa, paling tinggi di Yogyakarta karena petani gurem ada kaitannya dengan lahan, tentu kita paham yang lahannya sempit di Pulau Jawa di Yogyakarta. Di Yogyakarta 87,75 persen adalah petani gurem,” ucap Atqo.
Di Kalimantan, Kalimantan Selatan menjadi provinsi dengan jumlah petani gurem paling tinggi, dengan persentase mencapai 42,41 persen. Sementara itu, di Pulau Bali-Nusra petani gurem tertinggi berada di Bali, yakni sekitar 69,32 persen.
Di Pulau Sulawesi, Provinsi Sulawesi Selatan menjadi daerah dengan proporsi petani gurem terbanyak, mencapai 41,23 persen. Sedangkan, kata Atqo, Persentase petani gurem paling tinggi di Maluku dan Papua berada di Papua Pegunungan, yaitu sebesar 98,63 persen.
Pilihan Editor: Pengamat Ragu Para Pegawai Pindah Kerja ke IKN Meski Ada Insentif Bebas Pajak