Kemenhub Ungkap Langkah-langkah Persiapan Angkutan Udara Natal dan Tahun Baru
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Grace gandhi
Sabtu, 2 Desember 2023 14:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan langkah-langkah untuk kegiatan angkutan udara Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) agar berjalan dengan baik, aman, dan lancar. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni.
“Kami pastikan sarana dan prasarana transportasi udara telah siap melayani pergerakan masyarakat pada periode Nataru kali ini,” ujar Kristi lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 2 Desember 2023.
Untuk jumlah penumpang periode Nataru 2023 ini, diprediksi sekitar 4 juta orang atau 19 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode Nataru 2022 sebanyak 3,4 juta orang. Prediksi ini menunjukkan angka recovery rate penumpang angkutan udara telah mendekati Nataru 2019, yaitu 84,6 persen untuk penerbangan domestik dan 93,5 persen untuk penerbangan internasional.
Adapun prediksi potensi rute domestik terpadat pada rute Jakarta (CGK) ke Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Medan (KNO), dan Surabaya (SUB). Sedangkan untuk rute internasional terpadat pada rute Jakarta (CGK) – Singapura (SIN), dan Denpasar (DPS) – Singapura (SIN).
Dalam rangka pemantauan penyelenggaraan angkutan udara untuk periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan pengawasan terhadap 51 bandar udara atau bandara untuk penerbangan dalam negeri (domestik). Bandara tersebut yaitu:
Selanjutnya: 1. Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang....
<!--more-->
1. Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang;
2. Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta;
3. Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh;
4. Bandara Kualanamu, Deli Serdang;
5. Bandara Minangkabau, Padang;
6. Bandara S. M. Badaruddin II, Palembang;
7. Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru;
8. Bandara Sisingamangaraja XII, Siborong-Borong;
9. Bandara R. H. Fisabilillah, Tanjung Pinang;
10. Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang;
11. Bandara Sultan Thaha, Jambi;
12. Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu;
13. Bandara Radin Inten II, Lampung;
14. Bandara Husein Sastranegara, Bandung;
15. Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya;
16. Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan;
17. Bandara Kertajati, Majalengka;
18. Bandara Banyuwangi, Banyuwangi;
19. Bandara Jenderal Sudirman, Purbalingga;
20. Bandara Supadio, Pontianak;
21. Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar;
22. Bandara Internasional Lombok, Lombok Praya;
23. Bandara Eltari, Kupang;
24. Bandara Juanda, Sidoarjo;
25. Bandara Adi Soemarmo, Solo;
26. Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta
27. Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo;
28. Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang;
29. Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar;
30. Bandara Sultan Aji Muhamad Sulaiman, Balikpapan;
31. Bandara Pattimura, Ambon;
32. Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin;
33. Bandara Sam Ratulangi, Manado;
34. Bandara Frans Kaisiepo, Biak;
35. Bandara Sentani, Jayapura;
36. Bandara Hang Nadim, Batam;
37. Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang;
38. Bandara Juwata, Tarakan;
39. Bandara Kalimarau, Berau;
40. Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda;
41. Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu;
42. Bandara Haluoleo, Kendari;
43. Bandara Djalaluddin, Gorontalo;
44. Bandara Sultan Babullah, Ternate;
45. Bandara Komodo, Labuan Bajo;
46. Bandara Sultan Mahmud Salahudin, Bima;
47. Bandara Iskandar, Pangkalan Bun;
48. Bandara Domine Eduard Osok, Sorong;
49. Bandara Mozes Kilangin, Timika;
50. Bandara Rendani, Manokwari;
51. Bandara Mopah, Merauke.
Serta pemantauan 16 bandara untuk penerbangan luar negeri (internasional), yaitu:
1. Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang;
2. Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta;
3. Bandara Kertajati, Majalengka;
4. Bandara Kualanamu, Deli Serdang;
5. Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh;
6. Bandara Minangkabau, Padang;
7. Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru;
8. Bandara Juanda, Sidoarjo;
9. Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo;
10. Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar;
11. Bandara Internasional Lombok, Lombok Praya;
12. Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar;
13. Bandara Sultan Aji Muhamad Sulaiman, Balikpapan;
14. Bandara Sam Ratulangi, Manado;
15. Bandara Sentani, Jayapura.
16. Bandara Hang Nadim, Batam.
Selanjutnya: “Pemantauan di sejumlah bandara ini dilakukan terkait aspek keselamatan...."
<!--more-->
“Pemantauan di sejumlah bandara ini dilakukan terkait aspek keselamatan, keamanan, pelayanan penerbangan, peningkatan jumlah penumpang, pergerakan pesawat, kendala teknis, dan faktor lainnya,” tutur Kristi.
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa kesiapan penyelenggaraan transportasi udara untuk periode Nataru ini telah dilakukan sejak awal tahun 2023. “Kesiapan armada, peralatan ground handling, pemeriksaan fasilitas/peralatan terkait, pemeriksaan personil, dan lain sebagainya, sudah dilakukan inspektur penerbangan baik yang ada di Kantor Pusat maupun di Kantor Otoritas Bandar Udara,” ucap dia.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, untuk puncak arus mudik pada transportasi udara diprediksikan terjadi dua periode, yaitu puncak arus Natal tanggal 22 Desember 2023 dan puncak arus Tahun Baru tanggal 29 Desember 2023. Sedangkan puncak arus balik Natal dan Tahun Baru terjadi pada tanggal 2 Januari 2024.
Koordinasi untuk kesiapan penyelenggaraan transportasi udara untuk periode Nataru juga telah dilakukan dengan stakeholder terkait seperti Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU), Badan Usaha Bandar Udara (BUBU), Perum LPPNPI (AirNav Indonesia), Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), Kantor Imigrasi, dan lainnya.
"Mari bersama-sama kita berkolaborasi mewujudkan penerbangan Nataru Tahun 2023 ini dengan Selamat, Aman, Nyaman dan berkesan," ujar Kristi.
Pilihan Editor: Pertamina Patra Niaga Siap Pasok Avtur di Bandara Dhoho Kediri