23 Tahun Usia Provinsi Bangka Belitung, Tata Kelola Pertambangan Timah Masih Bermasalah

Selasa, 21 November 2023 18:29 WIB

Tambang timah ilegal yang beroperasi di bibir pantai merusak kawasan hutan lindung Pantai Penganak yang terletak di Dusun Penganak Desa Air Gantang Kecamatan Parit Tiga Kabupaten Bangka Barat rusak. (istimewa)

TEMPO.CO, Pangkalpinang - Sejumlah persoalan pertambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung belum juga mampu diselesaikan meski provinsi tersebut per hari ini sudah berusia 23 tahun. Berbagai persoalan di sektor hulu hingga hilir dalam industri pertambangan timah masih terus terjadi hingga kini.

Ketua DPRD Bangka Belitung Herman Suhadi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan Bangka Belitung hingga kini belum mampu mewujudkan tata kelola pertambangan timah yang baik dan benar.

"Persoalannya menyangkut regulasi. Soal pertambangan ini, kebijakannya tidak semuanya di daerah. Ada yang di pusat, provinsi dan juga kabupaten. Ini yang jadi persoalan," ujar Herman usai Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-23 Provinsi Bangka Belitung, Selasa, 21 November 2023.

Herman menyebutkan, sebagian besar regulasi saat ini masih diatur oleh pemerintah pusat. Masalahnya, regulasi dari pemerintah pusat itu sering berubah-ubah.

"Seandainya kewenangan di daerah, kewenangan kita mutlak. Tapi ini bagaimana? Daerah penghasilnya di kita, tapi kewenangan di pusat," ujar Herman.

Advertising
Advertising

Meski begitu, menurut Herman, pihak Pemprov Bangka Belitung masih bisa mengelola pertambangan timah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dengan melakukan beberapa terobosan kebijakan.

"Kita berharap seluruh kekayaan alam yang dimiliki Bangka Belitung ini bisa dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Meski tata kelola yang sesuai belum terwujud saat ini, tapi kita yakin itu bisa terwujud ke depannya nanti," ujar Herman.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Bangka Belitung Safrizal Zakaria Ali mengatakan pengelolaan lahan dan lubang eks tambang masih bisa dilakukan pemerintah daerah untuk dikelola menjadi lebih produktif.

"Ada sekitar 17 ribu lubang bekas timah. Nanti kita lakukan percontohan sekitar lima atau 10 lubang untuk dikelola. Seperti di Kalimantan saya pernah bikin bekas tambang batu bara bisa jadi lokasi objek wisata," ujar dia.

Safrizal memastikan pihaknya akan melakukan kajian untuk melihat sejauh mana potensi lubang eks tambang bisa dikelola dengan baik.

"Tata kelolanya juga akan kita atur. Untuk menjadikan lahan produktif memang harus ada kajian karena karakteristik setiap wilayah eks tambang berbeda. Walaupun tidak sampai ke kajian komprehensif, tapi minimal ada beberapa yang dilakukan supaya cepat berjalan," ujar dia.

Pilihan Editor: Ketua Relawan Arus Bawah Jokowi di Bangka Belitung Koordinasikan Tambang Timah Ilegal

Berita terkait

Mudarat Tambang buat Ormas

8 jam lalu

Mudarat Tambang buat Ormas

Risiko mengintai di balik rencana pemberian izin tambang batu bara kepada ormas keagamaan. Perusahaan besar berpotensi sebagai 'penumpang gelap'.

Baca Selengkapnya

Polda Sumbar Tangkap 2 Penambang Emas Ilegal, Pemilik Modal Masih Diburu

2 hari lalu

Polda Sumbar Tangkap 2 Penambang Emas Ilegal, Pemilik Modal Masih Diburu

Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) menangkap 2 pelaku penambang emas ilegal di Kabupaten Solok pada Senin 29 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

3 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

4 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

5 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

5 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

5 hari lalu

PLN Bantu Nelayan Bangka Belitung Pangkas Biaya Operasional Lewat Electrifying Marine

PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) lewat program Electrifiying Marine kepada nelayan di Desa Suak Gual.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

5 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

5 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

5 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya