Harga Minyak Melonjak, Harga Barang Bisa Melejit

Reporter

Editor

Rabu, 3 Juni 2009 16:57 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Badan Pusat Statistik menilai lonjakan harga minyak mentah dunia perlu diwaspadai karena bisa mengancam ketahanan anggaran dan tingkat harga pada masa mendatang.

Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan, monitoring terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara tetap perlu dilakukan. Pasalnya, jika harga minyak naik maka potensi tambahan subsidi menjadi terbuka.

Masalahnya, kata dia, pemerintah perlu melihat ruang tambahan beban anggaran untuk peningkatan belanja subsidi bahan bakar minyak. ”Kalau tidak ada ruang maka anggaran tak aman,” katanya menjelang rapat kerja Komisi Keuangan dan Perbankan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (3/6).

Adapun jika ruang tambahan defisit anggaran masih ada, dia juga menilai pemerintah juga tetap perlu berhati-hati. Menurut Rusman, harga minyak mentah selama ini menjadi acuan bagi harga komoditas lainnya. Melambungnya harga minyak biasanya diikuti peningkatan harga barang dan jasa, terutama komoditas energi alternatif. ”Kalau itu terjadi, artinya akan inflasi,” ujarnya.

Seperti diberitakan, harga minyak belakangan kembali meningkat. Awal pekan ini, harga minyak dunia telah mencapai US$ 68 per barel. Organisasi Negara-Negara Eksportir Minyak atau OPEC, bahkan menginginkan harga bisa mencapai US$ 70 per barel.

Meski demikian, pemerintah masih menyambut dingin melambungnya harga minyak mentah dunia. Pemerintah menilai lonjakan harga itu tak akan mengganggu anggaran 2009 karena tambahan beban impor minyak akan diimbangi penerimaan dari sektor minyak dan gas yang meningkat.

AGOENG WIJAYA

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

5 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

11 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

12 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

12 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

12 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

13 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

15 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

16 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya