Misi Ganjar-Mahfud Ingin Indonesia jadi Pusat Industri Keuangan Syariah, Pengamat: Potensinya Besar

Jumat, 27 Oktober 2023 09:05 WIB

Pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengadakan konferensi pers usai menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad, 22 Oktober, 2023. TEMPO/Han Revanda Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) memiliki visi dan misi salah satunya menjadikan Indonesia sebagai pusat industri keuangan syariah. Hal itu terungkap dalam dokumen visi dan misi Ganjar-Mahfud yang bertajuk 'Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari’

“Mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah serta penguatan sistem pelayanan jasa keuangan syariah. Termasuk digitalisasi maupun dukungan untuk ekspansi dan keamanan industri keuangan syariah,” tertulis dalam dokumen itu dikutip pada Jumat, 27 Oktober 2023.

Menanggapi itu, Praktisi Perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Peneliti Lembaga Ekonomi, Sosial, dan Ekosistem Digital (ESED) Chandra Bagus Sulistyo mengatakan bahwa hal itu merupakan langkah yang bagus dan perlu didukung. Karena ekonomi syariah baik secara nasional maupun internasional, potensinya masih cukup besar.

“Nggak usah ngomong global, ngomong di level Indonesia. Potensinya masih banyak,” ujar dia saat dihubungi pada Selasa, 24 Oktober 2023. “Masih belum tergarap.”

Menurut Chandra, masyarakat masih belum membedakan kelebihan perbankan syariah. Mulai dari sisi digitalisasinya, kemudian produk, maupun layanannya juga hampir sama dengan konvensional. Karena, kata dia, mungkin inisiatifnya lebih banyak konvensional. “Ini yang harus dibenahi.”

Advertising
Advertising

Dia juga menjelaskan bahwa membangun ekosistem keuangan syariah itu cukup penting. Sehingga perlu ada pemain-pemain yang memiliki semangat kompetisi khususnya di perbankan syariah. Selain itu, perlu juga melakukan implementasi digitalisasi ekosistem. Sehingga menjadikan ekonomi syariah bersaing.

Chandra juga menginginkan agar lembaga-lembaga perbankan syariah muncul, tidak hanya PT Bank Syariah Indonesia Tbk. saja. “Sehingga ekosistem keuangan syariah bisa lebih meriah dan kompetisinya berjalan secara optimal. Sehingga bisa meningkatkan ekonomi syariah itu sendiri,” tutur Chandra.

Adapun modal untuk memperbaiki kondisi saat ini, menurut dia, perlu melibatkan investor besar dari luar negeri. Tujuannya, agar bisa membangun sistem syariah yang bisa diandalkan dengan taraf permainannya tidak hanya nasional, tapi internasional.

“Misalnya contoh ekspor impor syariah ini harus digalakkan. Ini harus diinformasikan agar para investor motabene yang muslim mereka tertarik untuk berinvestasi di Indonesia,” ucap Chandra.

Pilihan Editor: Janji Ganjar - Mahfud Turunkan Kemiskinan 2,5 Persen dan Gulirkan Dana Abadi Sosial

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

19 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

2 hari lalu

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

3 hari lalu

5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

Long Distance Marriage semakin banyak dialami pasangan suami istri di Indonesia. Simak 5 tips pengelolaan keuangan keluarga.

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

5 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

5 hari lalu

OJK Tambah Kriteria Konglomerasi Keuangan di Rancangan Peraturan OJK yang Baru

Dalam Rancangan Peraturan OJK yang baru, total aset konglomerasi keuangan paling sedikit Rp 20 triliun sampai dengan kurang dari Rp 100 triliun.

Baca Selengkapnya

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

5 hari lalu

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

7 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

7 hari lalu

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.

Baca Selengkapnya