Amran Sulaiman Kembali Jadi Menteri Pertanian, Gapki: Selalu Bersedia Berkoordinasi dengan Kami
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 26 Oktober 2023 09:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono menanggapi soal dilantiknya Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian. Menurut Eddy, Amran adalah sosok yang tidak asing bagi pengusaha sawit karena sebelumnya sempat menjadi Menteri Pertanian pada periode 2014-2019.
Gapki juga menyebut Amran sebagai pekerja yang baik. "(Amran) tidak terlalu birokratif dan selalu bersedia berkoordinasi dengan kami dalam hal ini Gapki demi sawit Indonesia," ujar Eddy kepada Tempo, Rabu, 25 Oktober 2023.
Adapun Amran kembali menduduki posisi sebagai Menteri Pertanian setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada Rabu pagi, 25 Oktober 2023. Amran resmi menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus dugaan korupsi dan gratifikasi. Eddy pun berharap Amran dapat mengatasi masalah-masalah ihwal industri sawit, baik di dalam dan di luar negeri dengan baik.
Sebelumnya, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) juga memberikan pendapat tentang pelantikan kembali Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian. Ketua Umum Apkasindo Gulat Manurung mengatakan ada tiga persoalan di bidang pertanian sawit yang perlu segera diperhatikan oleh Amran.
Tiga permasalah sawit yang ia maksud, antara lain soal peremajaan sawit rakyat (PSR), harga tandan buah segar (TBS), dan hilirisasi TBS. Dia mengatakan bila tiga pokok permasalahan utama itu sudah diselesaikan, maka Kementerian Pertanian telah menyelesaikan 85 persen permasalahan petani sawit.
Menurut Gulat, saat ini terjadi ketidaksinkronan aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan program di Kementerian Pertanian. Khususnya, soal lahan sawit di kawasan hutan oleh KLHK. Sehingga, menurut Gulat, banyak Program Strategis Nasional (PSN) banyak terbengkalai.
"Contohnya adalah PSN PSR (peremajaan sawit rakyat) yang capaiannya lambat sekali," kata dia. Menurut catatan Apkasindo, setiap tahun pemerintah menargetkan 180 ribu hektare PSR, tetapi rata-rata yang tercapai kurang dari 20 persen. Bahkan pada 2022 lalu hanya 9 persen dari target 180 ribu hektare.
Apkasindo pun berharap Amran sebagai Menteri Pertanian yang baru lebih berperan aktif dalam mengatasi masalah-masalah di industri sawit, khususnya yang berkaitan dengan petani sawit. "Beliau sudah pernah jadi Mentan, tentu tidak perlu belajar dari nol," kata Gulat kepada Tempo, Rabu, 25 Oktober 2023.
RIANI SANUSI PUTRI