Menkes Sebut Stunting Penghalang Indonesia Jadi Negara Maju

Rabu, 18 Oktober 2023 04:16 WIB

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani dalam konferensi pers usai acara Program GERAKAN ANAK SEHAT - KIPAS STUNTIMG APINDO 'Gerakan 1000 Pengusaha Gotong Royong Atasi Stunting' di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten pada Selasa, 17 Oktober 2023. TEMPO/Yohanes Maharso Joharsoyo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut stunting dapat mengakibatkan Indonesia gagal menjadi negara maju. Menurutnya, untuk menjadi negara maju Indonesia harus memanfaatkan peluang bonus demografi. Peluang itu bisa optimal jika anak-anak sehat dan pintar.

Definisi negara maju merujuk informasi World Bank adalah pendapatan (income) per kapita di atas US$ 12.500. Budi juga menyebut, salah satu indikator negara maju adalah pendapatan rata-rata masyarakatnya per bulan Rp 15 juta.

"Pada 2030, supaya pendapatannya Rp 15 juta per bulan, masyarakat Indonesia harus sehat dan pintar. Kalau dia tidak pintar, enggak mungkin pendapatannya Rp 15 juta per bulan. Kalau tidak sehat, enggak mungkin dia pintar," kata Budi dalam acara Program GAS - KIPAS STUNTING APINDO di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten pada Selasa, 17 Oktober 2023.

Budi mengatakan bahwa angka stunting di Indonesia pada 2023 ini mencapai 21 persen. Jumlah ini setara 5 juta balita dari total seluruh balita di Indonesia yang mencapai 25 juta balita. "Balita kita ada 25 juta, yang stunting 20 persen, itu artinya kalau mereka dewasa kecerdasannya ada di bawah rata-rata. Tidak pintar itu, tidak bisa capai pendapatan per bulan 15 juta. Tidak bisa Indonesia jadi negara maju," ujar Budi.

Menurutnya, Indonesia hanya mempunyai satu kesempatan untuk naik menjadi negara maju saat puncak bonus demografi pada puncaknya 2030 mendatang. "Jadi, mudah-mudahan sampai 2030 nanti kita punya menteri kesehatan, menteri pendidikan, sama presiden yang benar. Karena kalau tidak, enggak mungkin bisa tercapai. Dosa kita ke anak cucu kita karena seumur hidup mereka akan hidup di negara menengah saja," kata Budi.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk menekan angka stunting di Indonesia. Hal ini bertujuan agar Indonesia siap beralih menjadi negara maju dengan anak-anak yang sehat dan pintar. Ia berharap, upaya penanganan stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tapi oleh seluruh masyarakat.

Pilihan Editor: KAI Buka Rekrutmen Eksternal Gelombang III Untuk Berbagai Formasi, Ini Syaratnya






Berita terkait

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

4 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

4 hari lalu

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

4 hari lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

5 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

6 hari lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

7 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

7 hari lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

8 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

8 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

11 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya