Hari Pangan Sedunia 2023 Diperingati 150 Negara: Petani dan Nelayan Perlu Menjadi Agen Pengelolaan Air

Senin, 16 Oktober 2023 16:50 WIB

Petani skala kecil di Sleman, Jogjakarta (Credit: FAO/Harriansyah)

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tahun pada 16 Oktober untuk memperingati berdirinya Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). Hari Pangan Sedunia ini diperingati 150 negara di seluruh dunia.

Pada 2023 ini, Hari Pangan Sedunia mengambil tema air karena air merupakan landasan kehidupan terutama pangan. Tema air dipilih karena air merupakan Agenda Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDGs).

Selain itu, air telah memiliki peranan penting karena meliputi sebagian besar permukaan planet bumi, membentuk lebih dari 50 persen dari tubuh manusia, membantu menyediakan makanan bagi manusia, sampai mendukung mata pencaharian. Sembilan puluh sembilan persen dari air tawar yang tersedia di Bumi adalah air tanah. Itu merupakan sumber seperempat dari semua air yang digunakan sehari-hari manusia.

Di tengah perubahan iklim dan polusi yang dihadapi manusia, selama dua dekade terakhir setidaknya telah hilang satu perlima cadangan sumber daya air tawar. Padahal, pemakaian air untuk pertanian akan meningkat pada 2050.

Kesediaan sumber daya air akan diperparah dengan adanya pertumbuhan populasi yang cepat, urbanisasi, perkembangan ekonomi, polusi air, penyedotan air tanah, dan perubahan iklim.

Advertising
Advertising

Dengan permasalahan itu, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal mengungkapkan bahwa praktik pengelolaan air inovatif dan efisien sudah dimulai.

"Inisiatif seperti penggabungan konservasi biodiversitas dan penggunaan berkelanjutan dalam praktik perikanan darat di ekosistem air tawar (proyek IFish), pengembangan strategi nasional untuk pengelolaan berkelanjutan sumber daya genetik akuatik, dan upaya untuk mengatasi kelangkaan air menunjukkan komitmen kami terhadap Indonesia,” kata Rajendra Aryal, dalam rilis yang diterima Tempo.co, 16 Oktober 2023.

Menurut Aryal, para petani dan nelayan perlu menjadi agen pengelolaan air dan dilengkapi dengan perangkat yang tepat untuk melakukannya secara berkelanjutan dan harus terbiasa mengelola pemakaian air setiap hari.

"Mendukung dan mendorong mereka untuk mengambil peran kepemimpinan dalam menemukan dan menjalankan solusi pelestarian air adalah sesuatu yang jelas dan cerdas untuk dilakukan. Namun, hal ini tidak bisa terjadi tanpa memberikan pengetahuan, teknologi yang tepat guna, pelatihan, informasi, dan melibatkan mereka dalam semua tahap perencanaan dan pengambilan keputusan," katanya.

Aryal menjelaskan bahwa pengelolaan air dimulai dengan memilih dan menggunakan keanekaragaman hayati yang tepat dalam sistem produksi, termasuk memanfaatkan ras ternak, tanaman, dan tumbuhan (spesies dan varietas) lokal yang sudah dikenal tangguh dan telah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

"Kita perlu melindungi sumber daya air tawar yang sudah ada dan sistem pangan akuatik yang ada dari polusi dan dampak perubahan iklim, dan kita harus memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang sama untuk memperoleh air," ujar Aryal.

FAO sedang mengembangkan alat untuk membantu pemerintah dan masyarakat untuk memantau produktivitas air dalam pertanian dan mengidentifikasi area-area untuk mengurangi kehilangan air. Salah satu alat tersebut adalah WaPOR, yang menyediakan akses data terbuka untuk semua kawasan di seluruh dunia. Menggunakan teknologi satelit, alat ini menawarkan cara untuk memperkirakan konsumsi dan penyedotan air tanah secara hampir real-time dengan mengukur "evapotranspirasi".

Untuk itu, pada Hari Pangan Sedunia 2023 tema yang diangkat adalah "Air adalah kehidupan, air adalah pangan – tidak meninggalkan siapa pun". Karena air memiliki peranan penting di kehidupan manusia dan dengan itu harus dirawat layaknya kehidupan dan pangan.

Tindakan ini merupakan bagian integral dari pencapaian "Empat hal yang Lebih Baik (Four Betters)" yang diusung FAO: produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik, tidak meninggalkan siapa pun.

Pilihan Editor: Peringati Hari Pangan Sedunia 2023, FAO Soroti Pentingnya Air dan Kampanye #WorldFoodDay

Berita terkait

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

1 hari lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif

4 hari lalu

Pemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menjalankan program 25 ribu nelayan produktif, bahkan melebihi target pencapaian.

Baca Selengkapnya

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

4 hari lalu

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.

Baca Selengkapnya

Regal Springs Indonesia Bersama FAO dan IPB University Menggagas Transformasi Blue Food, Ini Penjelasannya

5 hari lalu

Regal Springs Indonesia Bersama FAO dan IPB University Menggagas Transformasi Blue Food, Ini Penjelasannya

Transformasi Blue Food digagas Regal Springs Indonesia bersama FAO dan IPB Universityang menggagasnya. Apa tujuannya?

Baca Selengkapnya

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

10 hari lalu

Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

11 hari lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

14 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

14 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

14 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

14 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya