Bos Defend ID Pastikan Tak Ada Pengiriman Senjata ke Myanmar Sejak 2021

Selasa, 10 Oktober 2023 23:16 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan cenderamata kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berupa pistol G2 Elite berwarna perak dan hitam dalam pertemuan pada Rabu, 28 September 2022. Pistol G2 Elite merupakan salah satu pistol produksi PT Pindad dengan kaliber 9 x 19 mm parabellum. Dok. Pindad

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama holding BUMN industri pertahanan PT Len Industri (Persero) atau Defend ID, Bobby Rasyidin, buka suara soal dugaan penjualan senjata yang dilakukan anak usahanya, yaitu PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia, ke junta militer Myanmar.

"Kami pastikan tidak ada perjanjian, tidak ada transaksi, tidak ada pengembangan bersama dan tidak ada pengiriman senjata ke Myanmar sejak 2021 bulan Februari," kata Bobby saat ditemui usai konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Dia menyebut hal itu karena pada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau DK PBB telah mengeluarkan resolusi nomor 75/287 pada 2021 silam. DK PBB, melalui resolusi itu, telah melarang suplai senjata ke Myanmar untuk menghentikan krisis politik dan kekerasan di negara tersebut.

Lebih jauh, Bobby menyebut pihaknya menghormati dan mengikuti kebijakan Dewan Keamanan PBB itu. Adapun nota kesepahaman alias MoU antara anak usahanya dengan True North Co. Ltd. terjadi sebelum 2021 yang tidak ada materialisasinya.

"Jadi tidak ada materialisasinya, tidak ada pengiriman, tidak ada transaksinya, kita bangun senjata buat dia juga enggak ada which is secara alami, secara natural perjanjian itu sudah berakhir," tutur Bobby.

Advertising
Advertising

Defend ID, dalam keterangan resmi sebelumnya, menyebut ekspor ke Myanmar pada 2016 berupa produk amunisi spesifikasi sport. Ekspor itu dilakukan untuk keperluan keikutsertaan Myanmar pada kompetisi olahraga tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2016.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah aktivis HAM sebelumnya melayangkan laporan ke Komnas HAM soal dugaan transaksi jual beli senjata ilegal dari Indonesia ke Myanmar. Mantan Jaksa Agung Indonesia yang pernah mengetuai misi pencari fakta PBB soal Myanmar, Marzuki Darusman, menyebut penjualan senjata secara ilegal itu mencakup senapan serbu, pistol, amunisi, kendaraan tempur, dan peralatan militer lainnya.

Dalam laporan Radio Free Asia (RFA), Marzuki menyebut dia dan penggugat lainnya mengajukan tuduhan itu ketika Indonesia masih memegang jabatan Ketua ASEAN 2023. Para penggugat mengutip bukti-bukti dari sumber terbuka dan laporan media yang menunjukkan tiga BUMN mentransfer senjata dan amunisi ke Myanmar melalui True North Co. Ltd.

True North Co. Ltd. merupakan perusahaan milik putra menteri junta Myanmar Htoo Htoo Shein Oo. Sedangkan Htoo adalah putra menteri perencanaan dan keuangan junta Myanmar, Win Shein, yang menjadi target sanksi Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Eropa. True North disebut berperan menegosiasikan kesepakatan antara militer Myanmar dan perusahaan senjata Indonesia.

AMELIA RAHIMA SARI | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO

Pilihan Editor: Defend ID: Industri Pertahanan RI Tak Terpengaruh Konflik Hamas vs Israel

Berita terkait

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

20 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

1 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

2 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

2 hari lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

2 hari lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

2 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

3 hari lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

3 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

4 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

5 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya