Harga Gula Kian Naik, Bapanas Dorong BUMN Pangan Serap Pasokan dari Petani
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Grace gandhi
Jumat, 6 Oktober 2023 10:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas Arief Prasetyo Adi merespons soal kenaikan harga gula saat ini. Panel Harga Bapanas mencatat harga gula konsumsi melonjak menjadi Rp 15.580 per kilogram.
Menurut Arief, solusinya untuk meredam harga gula konsumsi adalah menyerap lebih banyak pasokan untuk cadangan pangan pemerintah atau CPP. "Berarti harus disiapkan uang cash untuk membeli pada saat panen tebu sampai dengan musim giling berakhir," kata Arief saat ditemui di depan kantor Bapanas, Ragunan, Jakarta Selatan pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Dia mengatakan penyediaan CPP akan dilakukan dengan memperkuat peran BUMN sebagai offtaker atau pemasok kebutuhan industri ataupun pasar dari petani lokal. Sehingga, tuturnya, petani mendapatkan harga yang bagus.
Setelah menyerap hasil produksi dari dalam negeri, Arief mengatakan pemerintah baru akan memperhitungkan langkah impor gula. "Nah setelah itu, tinggal saya pikirin yang hilirnya itu supaya inflasinya tidak tinggi," ucap Arief.
Sebelumnya, Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan udah berancang-ancang untuk menyiapkan CPP, khususnya komoditas gula. Pasokan CPP gula akan diserap dari dalam negeri dan juga impor.
Selanjutnya: Frans berujar ID FOOD telah mendapatkan bantuan....
<!--more-->
Frans berujar ID FOOD telah mendapatkan bantuan pinjaman dari dari himpunan bank Negara atau Himbara sebanyak Rp 1,5 triliun. Dengan uang tersebut, ID FOOD akan melakukan tugasnya sebagai stabilitator harga pangan di Tanah Air untuk beberapa komoditas, termasuk gula.
ID FOOD akan menyerap gula hasil produksi dalam negeri sebanyak 50 ribu ton. Dia mengatakan gula tersebut berasal dari hasil produksi pabrik-pabrik milik badan usaha milik negara (BUMN). Selain itu, perusahaan juga telah berencana mengimpor gula sebanyak 125 ribu ton.
"Kemungkinan impor gula dari Brasil. Begitu nanti ada keputusan dari pemerintah, kami akan segera laksanakan (impor)," ucapnya saat ditemui Tempo di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Menurut Frans, impor gula dibutuhkan karena Indonesia defisit pasokan gula sekitar 800 ribu ton setiap tahun. Frans mengatakan biasanya Indonesia mengimpor gula dari Thailand, India, dan Brasil. Namun tahun ini India sudah menghentikan ekspor gula hingga semester I 2024 mendatang.
Pilihan Editor: PT PP Bangun Perkantoran BUMN di IKN: Target Groundbreaking 1 November